SUPERBALL.ID - Staf khusus Erick Thohir sekaligus anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, minta dikotomi pemain keturunan Timnas Indonesia dihentikan dan istilah local-pride serta anti-naturalisasi dihapuskan.
Polemik pemain naturalisasi dan keturunan masih menjadi isu panas yang didebatkan saat Timnas Indonesia bersiap berlaga dalam ajang Piala Asia 2023 di Qatar.
Arya Sinulingga pun merespons polemik tersebut dan memastikan proses naturalisasi yang dilakukan Timnas Indonesia di era Shin Tae-yong tidak asal-asalan.
Meski PSSI disebut terus berusaha mewujudkan permintaan Shin Tae-yong demi tercapainya prestasi Timnas Indonesia yang meningkat.
Shin Tae-yong dinilai sangat disiplin dalam memilih pemain yang dibutuhkan Timnas Indonesia, sosok terbaik yang tidak hanya ada di dalam negeri.
Baca Juga: Kompatriot Shin Tae-yong Uji Pemain Naturalisasi Baru Malaysia Jelang Piala Asia 2023
Menurut keyakinan Arya, para pemain terbaik Indonesia di seluruh penjuru dunia memiliki kesempatan yang sama untuk bermain di tim nasional.
Karena itu, sejumlah pemain keturunan ditarik untuk dinaturalisasi agar bisa membela Timnas Indonesia dan membawa ke level yang lebih tinggi.
"Jadi kita harus melihat semua liga-liga yang ada di dunia," ucap Arya Sinulingga dalam diskusi Turun Minum oleh PSSI Pers, Kamis (21/12/2023).
"Kemudian timnas itu pemain-pemain terbaik Indonesia yang akan tanding membawa nama Indonesia."
"Jadi dia melihat semua kompetisi-kompetisi yang ada di mana-mana, kira-kira kalau ada pemain Indonesia yang terbaik."
"Bisa di Afrika, yang ada di Bolivia, yang ada di Moldova, kita ambil."
"Di mana pun di bumi ini ada pemain Indonesia, andai kata di Venus pun, asal pemain Indonesia kita ambil untuk perkuat timnas kita," imbuhnya.
Arya pun meminta dengan tegas agar pemain keturunan tidak dikotomi karena sesuai persyaratan memang layak menjadi WNI.
Baca Juga: Jadi Calon Lawan Timnas Indonesia, Kiper Naturalisasi Vietnam Dapat Pujian Eks Asisten Shin Tae-yong
Sesuai aturan FIFA bahwa pemain bisa dinaturalisasi jika memiliki darah keturunan dari orang tua atau kakek nenek mereka.
Sebagai contoh, Arya menyebut bahwa Inggris dan Jerman tidak serta merta mengambil pemain dari kompetisi dalam negeri.
Begitu pun Amerika dan Australia, sehingga Indonesia dirasa aman-aman saja melakukan hal yang sama selama tidak menyalahi aturan.
Akan tetapi, Arya juga menyampaikan bahwa naturalisasi adalah pilihan, khususnya dari Shin Tae-yong dan tidak bisa dipaksa.
Baca Juga: Jadi Calon Lawan Timnas Indonesia, Kiper Naturalisasi Vietnam Dapat Pujian Eks Asisten Shin Tae-yong
Dalam artian sebaik apa pun pemain dengan talenta yang dimiliki, jika tidak dibutuhkan Shin Tae-yong dalam tim maka tidak akan dinaturalisasi.
"Hal yang sama dilakukan berbagai negara, seperti Inggris juga, Jerman, juga enggak ambil dari kompetisinya," ujar Arya Sinulingga.
"Amerika ambil dari mana, Australia ambil dari mana, jadi sepanjang dia punya darah Indonesia, kenapa enggak."
"Dikotomi ini harus diselesaikan sekarang, istilah local pride atau anti-naturalisasi lah harus dihentikan."
Baca Juga: Reaksi Netizen Tanah Air soal Naturalisasi 3 Pemain Asal Belanda Lagi
"Naturalisasi hanya proses, tapi sepanjang dia punya darah (Indonesia), maka dia berhak mewakili bangsa kita."
"Apakah dia (pemain) kalau jagoan sekalipun kalau tidak dibutuhin tim ya tidak mungkin juga kita ambil."
"Makanya kita yang (permintaan) pelatih, dari semua orang indonesia di luar negeri, mana yang dia mau, baru itu yang kita proses."
"Selama tidak ada rekomendasi (pelatih), tentu PSSI tidak akan proses. Kalau ada, baru saya proses karena dianggap kepentingan timnas saat ini" imbuhnya.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | BolaSport.com, SuperBall.id |
Komentar