Akan tetapi, Amir justru tak melakukan pergantian pemain untuk memperkuat timnya.
Jadi, ia membiarkan timnya bermain dengan 10 pemain hingga babak pertama berakhir.
Pada babak kedua, Amir baru memasukkan satu pemain untuk menggantikan Hosseini.
Seusai laga, kabar keputusan aneh Amir ini langsung menjadi pembicaraan hangat.
Banyak yang menganggap sang pelatih berusia 60 tahun tersebut meremehkan skuad Garuda.
Akan tetapi, kenyataannya tidaklah seperti yang dituduhkan.
Pelatih lokal Iran tersebut justru memberi tantangan kepada anak asuhnya.
Ia ingin anak asuhnya bermain di bawah tekanan dengan kekurangan jumlah pemain dari tim lawan.
Menurutnya, hal ini berguna andai-andai timnya harus menghadapi situasi tersebut pada ajang Piala Asia 2023.
Baca Juga: Usai Kalah Telak dari Iran, Elkan Baggott Akui Timnas Indonesia Banyak Dapat Pembelajaran
Kabar mengenai alasan di balik keputusan aneh ini disebarkan oleh akun @iranteammelli melalui laman Twitter mereka.
"Iran mengalahkan Indonesia pada laga terakhir mereka sebelum Piala Asia 2023," tulis akun @iranteammelli, dikutip SuperBall.id dari Twitter.
"Team Melli bermain dengan 10 pemain dari menit ke-35 hingga 45."
"Karena pelatih kepala Ghalenoei tidak memasukkan pengganti Majed Hosseini yang mengalami cedera."
"Hal itu bertujuan untuk menguji dan memberikan tekanan kepada para pemain," tutup akun tersebut.
Editor | : | M Hadi Fathoni |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar