SUPERBALL.ID - Timnas Palestina harus mengakui keunggulan Timnas Iran dalam pertandingan pertama mereka di Grup C Piala Asia 2023.
Bermain di Stadion Education City, Al Rayyan, Qatar, Senin (15/1/2024) dini hari WIB, Palestina takluk 1-4.
Sebelum kick-off, para pemain yang berbaris di tengah lapangan dan penonton di tribune lebih dulu mengheningkan cipta.
Hening cipta dilakukan untuk mengenang nyawa yang hilang secara tragis akibat perang yang berlangsung di Gaza.
Baca Juga: Piala Asia 2023 - Kehilangan Poin di Ranking FIFA, Vietnam Turun Peringkat Usai Dihajar Jepang
Pertandingan ini bertepatan dengan 100 hari perang antara pejuang Hamas dan zionis Israel sejak 7 Oktober lalu.
Setelah mengheningkan cipta, teriakan “bebaskan Palestina” juga terdengar menjelang pertandingan.
Para penggemar dari berbagai negara datang dengan mengenakan kaus Palestina atau membawa bendera dan syal keffiyeh.
Dua saudara perempuan Palestina yang keluarganya berasal dari Gaza mengakui bahwa ini adalah malam yang emosional bagi mereka.
“Pertunjukan dukungan yang kami lihat di sini membuat kami merasa diakui,” kata mereka kepada Al Jazeera, yang meminta tidak disebutkan namanya.
“Kami tidak pernah bisa melakukan perjalanan ke Tanah Air kami (Gaza)."
"Ini tidak adil dan mengecewakan karena ke mana pun kami pergi, kami tidak pernah merasa seperti di rumah sendiri,” tambahnya.
Terlepas dari pertandingan krusial kedua tim, para penggemar Iran mengakui pentingnya emosi pada malam itu.
Ali Mir, seorang penggemar dari Iran, tiba dengan membawa bendera unik yakni setengah Iran dan setengah Palestina.
“Kedua negara ini memainkan pertandingan yang sangat penting malam ini dan akan menjadi lawan."
"Namun kenyataannya mereka adalah saudara dan berjuang untuk perdamaian di dunia."
“Jadi saya di sini untuk mendukung keduanya pada malam istimewa ini,” kata Ali.
Baca Juga: Prediksi Skor Media Vietnam untuk Laga Timnas Indonesia Vs Irak, Skuad Garuda Dibantai Lagi?
Pertandingan pada akhirnya dimenangkan oleh Iran, yang menaklukkan Timnas Indonesia di laga uji coba.
Tim Melli sudah membuka keunggulan ketika pertandingan baru berjalan dua menit lewat gol Karim Ansarifard.
Sepuluh menit berselang, Iran menggandakan keunggulan melalui gol yang dicetak Shojae Khalilzadeh.
Mehdi Ghayedi menambah keunggulan tim asuhan Amir Ghalenoei itu menjadi 3-0 pada menit ke-38.
Palestina memberikan momen kegembiraan bagi para penggemarnya ketika mereka mencetak gol pada menit keenam waktu tambahan di babak pertama.
Bintang AS Roma, Sardar Azmoun, kemudian memastikan kemenangan 4-1 Iran atas Palestina lewat golnya pada menit ke-55.
Laith Saleh, seorang warga Palestina yang besar di Yordania setelah keluarganya mengungsi dari Ramallah pada awal tahun 2000-an, kecewa dengan hasil tersebut.
Namun, ia memahami bahwa tidak mudah bagi para pemain Palestina untuk fokus pada sepak bola ketika perang di Tanah Air mereka berkecamuk pada hari ke-100.
“Ini bukan hanya tentang malam ini atau pertandingan ini, Gaza ada dalam pikiran kami setiap saat dan setiap hari,” katanya kepada Al Jazeera.
“Saya sendiri tahu betapa sulitnya, saya bekerja sebagai koki dan setiap kali saya memasak makanan dari Tanah Air saya, itu membuat saya sangat emosional."
"Dan ketika saya duduk untuk makan, saya tidak bisa tidak memikirkan saudara-saudara saya yang kelaparan dalam perang ini.”
“Ini sudah berlangsung selama 100 tahun, bukan berhari-hari dan seluruh dunia belum mampu menghentikannya,” katanya sambil mengangkat bahu.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | aljazeera.com |
Komentar