AFC mengeluarkan larangan terhadap Hazza Ali Ateeq Mubarak sambil menunggu hasil tes keduanya.
Oleh karena itu, Hazza Ali tidak bermain dalam pertandingan penentuan Bahrain melawan Yordania.
Meski begitu, AFC masih belum mengungkapkan jenis zat apa yang ada dalam sampel Hazza Ali.
“AFC mengonfirmasi bahwa pemain Hazza Ali Ateeq Mubarak terlibat dalam doping tetapi tidak mengungkapkan sampel spesifik dari zat terlarang yang digunakan pemain tersebut."
"Setelah itu, AFC mengeluarkan larangan terhadap Hazza Ali Ateeq Mubarak menunggu tes kedua. Itu sebabnya pemain ini absen dalam pertandingan penentuan Bahrain melawan Yordania," tulis laporan BeSoccer.
Menurut BeSoccer, AFC memutuskan untuk mempertahankan hasil Bahrain di babak penyisihan grup dan fase gugur.
Menurut peraturan Badan Anti-Doping Dunia (WADA), gelar mereka hanya akan dicabut jika memenangkan kejuaraan.
Selain itu, hasil pertandingan mereka hanya akan dibatalkan jika tiga anggotanya dinyatakan positif doping.
Terlepas dari itu, fakta bahwa Hazza Ali dinyatakan positif doping menjadi kabar buruk bagi Bahrain.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | besoccer.com |
Komentar