Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Satu Pemain di Piala Asia 2023 Disanksi AFC Usai Dinyatakan Positif Pakai Doping

By Dwi Aryo Prihadi - Senin, 29 Januari 2024 | 16:00 WIB
Suasana pertandingan antara timnas Malaysia melawan Bahrain pada babak penyisihan Grup D Piala Asia 2023, Sabtu (20/1/2024).
TWITTER/@FAM_MALAYSIA
Suasana pertandingan antara timnas Malaysia melawan Bahrain pada babak penyisihan Grup D Piala Asia 2023, Sabtu (20/1/2024).

SUPERBALL.ID - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) memutuskan untuk mengeluarkan sanksi kepada salah satu pemain yang berlaga di Piala Asia 2023.

Adapun pemain yang dimaksud adalah Hazza Ali Ateeq Mubarak yang bermain untuk Timnas Bahrain.

Kepastian Hazza Ali Ateeq Mubarak menggunakan doping didapat setelah pertandingan Bahrain versus Korea Selatan.

Hazza Ali Ateeq Mubarak bermain penuh 90 menit dalam laga yang dimenangi Korea Selatan dengan skor 3-1 itu.

Baca Juga: Timnas Indonesia Gugur dari Piala Asia 2023, Shin Tae-yong Kembali Ingatkan PSSI Tingkatkan Kualitas Liga 1

Setelah pertandingan di Grup E itu, sampel sang pemain diambil oleh departemen kontrol doping AFC.

Namun, pihak terkait harus menunggu hingga laga kedua untuk mendapatkan hasil dari tes doping tersebut.

Alhasil, Hazza Ali Ateeq Mubarak tetap bermain di laga melawan Malaysia.

Ia berjasa membantu Bahrain menang 1-0 dalam laga tersebut untuk menjaga asa timnya lolos ke babak 16 besar.

Setelah dinyatakan positif doping, pemain berusia 28 tahun itu akhirnya mendapat sanksi larangan bermain dari AFC.

AFC mengeluarkan larangan terhadap Hazza Ali Ateeq Mubarak sambil menunggu hasil tes keduanya.

Oleh karena itu, Hazza Ali tidak bermain dalam pertandingan penentuan Bahrain melawan Yordania.

Meski begitu, AFC masih belum mengungkapkan jenis zat apa yang ada dalam sampel Hazza Ali.

AFC mengonfirmasi bahwa pemain Hazza Ali Ateeq Mubarak terlibat dalam doping tetapi tidak mengungkapkan sampel spesifik dari zat terlarang yang digunakan pemain tersebut."

Baca Juga: Timnas Indonesia Agresif di Hadapan Australia, Fans Vietnam Ketar-ketir Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026

"Setelah itu, AFC mengeluarkan larangan terhadap Hazza Ali Ateeq Mubarak menunggu tes kedua. Itu sebabnya pemain ini absen dalam pertandingan penentuan Bahrain melawan Yordania," tulis laporan BeSoccer.

Menurut BeSoccer, AFC memutuskan untuk mempertahankan hasil Bahrain di babak penyisihan grup dan fase gugur.

Menurut peraturan Badan Anti-Doping Dunia (WADA), gelar mereka hanya akan dicabut jika memenangkan kejuaraan.

Selain itu, hasil pertandingan mereka hanya akan dibatalkan jika tiga anggotanya dinyatakan positif doping.

Terlepas dari itu, fakta bahwa Hazza Ali dinyatakan positif doping menjadi kabar buruk bagi Bahrain.

Pasalnya, mereka sedang fokus menghadapi pertandingan babak 16 besar melawan tim raksasa Asia, Jepang.

Ini merupakan kasus doping pertama di Piala Asia 2023.

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah pemain yang tersandung kasus doping berangsur-angsur berkurang.

Pada Piala Asia 2019, Piala Eropa 2020, hingga Piala Dunia 2022 tidak ditemukan adanya kasus doping.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ragil Darmawan
Sumber : besoccer.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X