SUPERBALL.ID - Timnas Korea Selatan dan Timnas Jepang kompak meraih hasil yang mengecewakan di Piala Asia 2023.
Berstatus sebagai tim unggulan, tidak satu pun dari keduanya berhasil menembus babak final di Qatar.
Korea Selatan harus mengakhiri perjuangan di babak semifinal usai ditaklukkan Yordania dengan skor 0-2.
Nasib lebih buruk dialami Jepang yang sudah tersingkir sejak perempat final usai kalah 1-2 dari Iran.
Sosok yang dianggap paling bertanggung jawab atas kegagalan dua wakil Asia Timur itu tentunya sang pelatih.
Lantas, bagaimana nasib pelatih dari kedua tim tersebut menyusul kegagalan di Piala Asia 2023?
Pelatih Jepang Hajime Moriyasu tampaknya masih bisa bernapas lega meski timnya gugur di 8 besar Piala Asia 2023.
Moriyasu dipastikan akan tetap menukangi Tim Samurai Biru menyusul pernyataan Federasi Sepak Bola Jepang (JFA).
Setelah Piala Asia, JFA mengadakan rapat komite teknis untuk mengambil keputusan soal masa depan Moriyasu.
Hasilnya, para pejabat JFA memutuskan untuk tetap menaruh kepercayaannya pada pelatih berusia 55 tahun itu.
"Saya telah mendengarkan pendapat dari anggota komite, baik positif maupun negatif," kata Presiden JFA Sorimachi.
"Secara keseluruhan, kami setuju bahwa federasi akan mendukung tim lebih dari sebelumnya."
"Bersama dengan pelatih Moriyasu, kami akan mempersiapkan diri untuk Piala Dunia 2026,” tambahnya.
Baca Juga: Timnas Vietnam Masih Punya 5 Agenda Besar Tahun Ini Usai Babak Belur di Piala Asia 2023
Berbeda dengan Moriyasu, masa depan pelatih Korea Selatan Juergen Klinsmann hingga kini masih tanda tanya.
Pasalnya, Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) belum bisa mengambil keputusan soal masa depan Klinsmann.
KFA mengaku mempertimbangkan semua faktor yang relevan dan belum bisa memutuskan masa depan Klinsmann.
"Kami tidak bisa mengatakan apa pun tentang pekerjaan pelatih Juergen Klinsmann," kata Wakil Presiden KFA, Han Jun-hee.
"KFA menerima banyak kritik tetapi perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap pekerjaan pelatih kepala."
"Saya yakin kami memerlukan banyak tindakan berbeda untuk mencapai tujuan tersebut dan mengevaluasi masalah ini."
"Bagaimanapun, kami akan mempertimbangkan situasinya secara menyeluruh,” tambah Han Jun-hee, dikutip SuperBall.id dari Soha.
Menurut media Korea Selatan, salah satu alasan KFA harus mempertimbangkan masa depan Klinsmann adalah karena kontrak kedua pihak masih tersisa 2,5 tahun.
Selain itu, KFA juga harus membayar kompensasi sebesar 4,5 juta dolar AS jika memutus kontrak Klinsmann.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Soha.vn |
Komentar