SUPERBALL.ID - Eks ketum PSSI Edy Rahmayadi minta program naturalisasi pemain dievaluasi, Erick Thohir seharusnya lebih banyak bikin lapangan sepak bola.
Program naturalisasi PSSI era Erick Thohir kena sindir dari mantan ketum, Edy Rahmayadi, yang memintra program tersebut dievaluasi.
Alasan klasik yang dilontarkan Edy Rahmayadi soal naturalisasi pemain dengan membenturkan jumlah penduduk Indonesia saat ini.
Menurutnya, Erick Thohir seharusnya lebih banyak membuat lapangan sepak bola di Indonesia ketimbang menjalankan naturalisasi.
Bahkan jika diperlukan PSSI membuatkan satu desa satu lapangan, ia mengaku gerah dengan banyaknya tempat jualan ketimbang lapangan bola.
Baca Juga: Edy Rahmayadi Sebut PSSI Tak Perlu Galakkan Naturalisasi Lagi: Mending Bina Bibit Lokal
Entah angin apa yang sedang berhembus ke arah Edy Rahmayadi, seolah tutup mata dengan prestasi Timnas Indonesia bersama pemain keturunan yang dinaturalisasi.
Para pemain keturunan yang dipercaya membela Timnas Indonesia berhasil mencetak sejarah di Piala Asia 2023, untuk pertama kalinya melaju ke babak 16 besar.
Salah satu faktor kesuksesan Timnas Indonesia di Piala Asia 2023 tak dipungkiri karena pemain keturunan yang dimiliki.
Hal ini tak cuma diakui publik dalam negeri, kualitas Timnas Indonesia bahkan mulai diperhitungkan publik asing.
Baca Juga: Gubsu Turun Gunung, Edy Rahmayadi: Kalau Tak Tahu Bola, Jangan Komentar!
Lantas apa yang jadi alasan Edy Rahmayadi minta program naturalisasi dievaluasi dan diganti dengan program pembangunan lapangan?
Menarik disimak lebih lanjut alasan apa yang membuat Ketum PSSI periode 2016-2019 itu mengeluarkan pernyataan demikian.
"Indonesia yang berpenduduk 278 juta jiwa menaturalisasi pemain dari negara yang berpenduduk 28 juta," ucap Edy Rahmayadi.
"Ini perlu dievaluasi."
Baca Juga: Semangati PSMS Medan Jelang Liga 2 2020, Edy Rahmayadi: Ajax Amsterdam Saja Pernah Kita Kalahkan
"Sekolah-sekolah sepak bola sudah seharusnya diperbanyak."
"Kalau bisa satu desa satu lapangan."
"Sekarang ini saya melihat banyak tempat jualan daripada lapangan," imbuhnya.
Menurut Edy Rahmayadi, PSSI harus menggunakan konsep yang dimiliki Ratu Tisha, perempuan yang menjabat sebagai sekjen PSSI di eranya.
Wawasan dan pengetahuan sepak bola Ratu Tisha yang kini menjabat sebagai wakil ketua umum PSSI diyakini bakal melahirkan banyak pemain bagus.
Baca Juga: Ratu Tisha Klaim Utang Jangka Panjang PSSI Sudah Lunas
Ia pun mencontohkan PSMS Medan yang berkompetisi di Liga 2, harus mencari pemain hingga ke Pulau Jawa dan rebutan dengan tim lain.
"Ratu Tisha itu mempunyai konsep yang cukup bagus," ujar Edy Rahmayadi.
"Saya yakin sekali kalau konsep Tisha dilaksanakan sampai ke tingkat provinsi akan banyak pemain bagus yang dihasilkan."
"Saat ini susah sekali mencari pemain sepak bola."
"Contohnya, untuk PSMS di Liga 2, saya harus mencari pemain sampai ke Jawa Timur, Jawa Barat. Itu pun harus rebutan."
"Begitulah sulitnya mencari atlet sepak bola ini," imbuhnya.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | BolaSport.com, SuperBall.id |
Komentar