SUPERBALL.ID - Kubu PSS Sleman menanggapi aduan yang dilakukan oleh Persebaya Surabaya terkait aksi Wahyudi Hamisi menendang kepala Bruno Moreira.
Sepak bola Indonesia kembali dihebohkan dengan aksi kurang sportif dari salah satu pemain lokal.
Seperti diketahui, seluruh tim baru saja menggelar pertandingan pekan ke-27 Liga 1 2023/2024 .
Duel antara Persebaya Surabaya melawan PSS Sleman menjadi salah satu laga penghibur pada akhir pekan kemarin.
Bentrok antara Bajul Ijo dan Super Elja berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Minggu (3/3/2024).
Pada pertandingan tersebut, Persebaya yang berstatus sebagai tuan rumah mampu mengunci kemenangan tipis 2-1.
Gol milik anak asuh Paul Munster dilesakkan oleh Muhammad Iqbal saat laga memasuki menit pertama.
Lalu Bruno Moreira juga menyumbang satu gol lewat titik putih pada menit ke-30.
Sementara satu-satunya angka milik PSS didapat lewat aksi Esteban Vizcarra pada menit ke-47.
Baca Juga: Selalu Menang Telak di 2 Laga Terakhir, Bojan Hodak Pede Persib Bandung Bisa Libas Persija Jakarta
Akan tetapi, kemenangan Bajul Ijo tidak menjadi topik hangat.
Momen keributan antarpemain terjadi saat laga memasuki menit ke-15.
Pada saat itu, Bruno Moreira terkapar setelah dilanggar oleh salah satu pemain PSS.
Namun wasit tetap melanjutkan laga karena bola jatuh ke kaki pemain Persebaya yakni Ripal Wahyudi.
Ripal juga tidak membuang jauh bola tersebut dan justru berebut bola dengan Wahyudi Hamisi di sekitar Bruno yang terkapar.
Tak lama kemudian, momen tidak sportif yang dilakukan oleh Wahyudi pun terjadi.
Gelandang PSS tersebut ingin menendang bola yang dikuasai Ripal, akan tetapi sepakannya justru mengenai kepala Bruno.
Hal ini langsung membuat kedua kubu bersitegang dan cekcok di lapangan.
Masalah kian panjang ketika Persebaya melaporkan kejadian ini ke PSSI.
Baca Juga: Persib Bandung Lanjutkan Tren Positif, Bojan Hodak Bahagia Akan Satu Torehan Ini
Melansir laman resmi Instagram mereka, tim asal Jawa Timur itu tak terima dengan keputusan yang diberikan oleh wasit Ginanjar Latief.
Ginanjar hanya memberikan kartu kuning saja kepada Wahyudi setelah insiden tersebut.
Persebaya yang tak puas dengan keputusan itu langsung melaporkannya kepada PSSI.
Di lain sisi, aksi Bajul Ijo tersebut langsung ditanggapi oleh Gusti Randa selaku Presiden Direktur (Presdir) PT. Putera Sleman Sembada (PT PSS).
Dalam rilis resmi klub, Gusti menyayangkan potongan video yang disebarkan oleh Persebaya.
Menurutnya, tim lawan mengunggah video yang kurang lengkap.
"Kami dari PSS Sleman ingin menjelaskan sebenarnya apa yang terjadi atas peristiwa kemarin," ujar Presdir PT PSS, Gusti Randa.
"Saya sebelumnya sangat menyayangkan atas banyaknya potongan video yang beredar saat kejadian tersebut dengan tidak menayangkan video lengkap sebelum kejadian."
"Dalam video lengkap, terlihat Bruno sudah terjatuh lebih dulu akibat dilanggar oleh pemain PSS."
"Namun, permainan tetap dilanjutkan bahkan Persebaya sempat menyerang lebih dulu."
"Setelah bola sempat ditepis oleh kiper PSS, bola langsung diambil oleh pemain Persebaya," sambungnya.
Baca Juga: Ilmu Kelas Eropa dari Nainggolan untuk Para Bek Bhayangkara FC
Usai menjelaskan kronologi versi timnya, Gusti juga turut membela aksi Wahyudi Hamisi.
Menurutnya, tak ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh gelandang berusia 26 tahun itu.
Ia dirasa murni hanya ingin menutup pergerakan lawan agar tak membahayakan gawang timnya.
Gusti pun mengatakan bahwa aksi protes Persebaya berlebihan, sebab Bruno langsung bangkit dan bermain hingga menit akhir.
"Terlihat jelas dalam video pemain Persebaya terus membawa bola dan mengarahkannya ke dekat Bruno."
"Tindakan Hamisi untuk mengambil bola menurut saya harus dilakukan karena untuk menutup gerak lawan. Mengingat kami kebobolan pertama karena lengah menutup gerak lawan," terangnya.
"Tendangan Hamisi ternyata menyentuh kepala Bruno. Saat itu, Bruno langsung bangkit dan malah ingin memukul Hamisi."
"Menurut saya, apa yang dibuat oleh Tim Persebaya terlalu berlebihan karena buktinya Bruno bisa langsung bangkit dan bermain hingga menit akhir," tambahnya.
Kendati begitu, Gusti tetap mewakili jajaran tim PSS meminta maaf ke kubu lawan.
Baca Juga: Hasil Liga 1 - Putuskan Tren Negatif, Persija Jakarta Pesta Gol ke Gawang Dewa United
Hal ini dilakukan atas nama profesionalisme dan saling memghormati antar tim di Liga 1.
Ia pun berharap kejadian serupa tak pernah lagi terjadi di kompetisi lokal.
"Saya sebagai perwakilan Manajemen PT PSS ingin meminta maaf kepada tim Persebaya atas kejadian kemarin."
"Tentu kita tidak ingin ada kejadian tersebut lagi terjadi di sepak bola Indonesia karena bisa membahayakan pemain satu sama lain."
"Semoga ini menjadi yang terakhir untuk sepak bola Indonesia," jelasnya.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | psssleman.id |
Komentar