SUPERBALL.ID - Piala AFF sebagai turnamen sepak bola terakbar di Asia Tenggara kembali akan bergulir pada akhir tahun ini.
Tepatnya, turnamen dua tahunan itu rencananya bakal berlangsung pada 23 November hingga 21 Desember 2024.
Sebanyak 10 tim dari kawasan Asia Tenggara akan berpartisipasi dalam Piala AFF edisi ke-15 tersebut.
Thailand berstatus sebagai juara bertahan setelah pada edisi 2022 menaklukkan Vietnam di partai final.
Oleh karena itu, tidak heran apabila Thailand masih menjadi kandidat terkuat juara untuk edisi tahun ini.
Sementara itu, Federasi Sepak Bola Vietnam (VFF) belum menetapkan target untuk tim nasionalnya.
Hal ini kemungkinan besar dimaksudkan untuk mengurangi tekanan pada skuad asuhan Philippe Troussier itu.
Namun, tidak menetapkan target yang tinggi juga dinilai bisa menimbulkan dampak sebaliknya.
Pandangan tersebut disampaikan oleh mantan pemain Vietnam yang kini menjadi pelatih, Tran Cong Minh.
Menurutnya, target meraih gelar juara Piala AFF adalah hal yang wajar dengan kekuatan Vietnam saat ini.
“Target selalu dibutuhkan di setiap turnamen," kata Cong Minh, dikutip SuperBall.id dari Thanh Nien.
"Saya rasa target menjuarai Piala AFF kali ini juga cocok untuk Vietnam, dari segi kapasitas dan kemampuan dibandingkan dengan tim lain di Asia Tenggara," tambahnya.
Cong Minh menilai Vietnam tidak kalah bahkan lebih baik dari segi teknik dibandingkan tim-tim lain di Asia Tenggara.
Termasuk tidak kalah dari Timnas Indonesia, yang mengalahkan Vietnam 1-0 di Piala Asia 2023 lalu.
Cong Minh menilai kekalahan tersebut tidak serta merta menunjukkan Indonesia lebih baik dari Vietnam.
Baca Juga: Kapten Vietnam Alami Nasib Tragis di Klubnya Jelang Lawan Timnas Indonesia
"Menurut saya, meski Indonesia berhasil mengalahkan Vietnam di Piala Asia 2023, mereka tetap tidak lebih kuat dari Vietnam."
"Hasil itu hanya performa sementara kedua kubu, tapi mereka sebenarnya tidak lebih baik dari kita dalam hal level," ucapnya.
Selain itu, Cong Minh berpendapat bahwa target tinggi juga diperlukan untuk memotivasi para pemain.
"Fakta bahwa tim memiliki target yang jelas akan membantu memandu para pemain di seluruh turnamen, apa yang perlu mereka lakukan."
"Target memenangi turnamen juga menciptakan motivasi dan menstimulasi para pemain untuk mengatasi batas-batas mereka di momen-momen penting turnamen," ucap Cong Minh.
Terkait peta persaingan, Cong Minh menilai hanya Thailand yang memiliki kualitas lebih baik dari Vietnam.
Namun, ia menyakini Vietnam mampu mengalahkan tim Gajah Perang jika berada dalam performa terbaik.
"Di Asia Tenggara saat ini, hanya Thailand yang sedikit lebih baik dari Vietnam," kata Cong Minh.
"Tingkat kemenangan kedua belah pihak di setiap pertandingan adalah sekitar 51 persen berbanding 49 persen untuk Thailand."
"Angkanya tidak terlalu tinggi, Vietnam bisa sepenuhnya mengalahkan tim terkuat di Asia Tenggara saat kami sedang dalam performa terbaik."
"Faktanya, kami telah melakukan ini setidaknya dua kali di masa lalu (menang dua kali pada tahun 2008 dan 2018)."
"Jadi kami yakin akan ada yang ketiga kalinya," lanjut pemilik 27 caps dan 3 gol bermain Vietnam itu.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Thanhnien.vn |
Komentar