"Kami tidak meninggalkan catatan kertas. Kami meninggalkan peluru dan orang mati,” bunyi isi selembar kertas tersebut.
Dalam hal ini, Pullaro dipahami sebagai Maximiliano Pullaro, Gubernur Provinsi Santa Fe.
Polisi menyita kertas tersebut dan pihak berwenang juga telah menyelidiki lokasi kejadian.
Namun, belum jelas alasan kompatriot Lionel Messi itu menjadi sasaran para pelaku kejahatan.
“Sidik jari telah dikumpulkan, kamera keamanan telah diperiksa dan kesaksian telah diambil,” kata juru bicara Kantor Kejaksaan setempat kepada AFP.
Baca Juga: Kondisi Messi Memprihatinkan Usai Jalani Dua Laga di MLS, Pelatih Inter Miami Khawatir
Dugaan sementara adalah bahwa ancaman terhadap keluarga Di María dimaksudkan untuk menimbulkan keributan di kota.
Kejadian serupa terjadi setahun lalu ketika toko milik mertua kapten Argentina Lionel Messi ditembak di Rosario.
Pelaku menembakkan serangkaian peluru ke jendela kaca di luar supermarket.
Belakangan, di lokasi kejadian ditemukan sebuah catatan berisi pesan untuk Messi.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | AFP |
Komentar