“Messi, kami menunggumu. Kami tidak yakin kami akan memperlakukanmu dengan baik," bunyi catatan tersebut.
Rosario mengalami peningkatan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok penyelundup narkoba.
Menurut para ahli, hal ini terjadi karena Rosario merupakan pintu keluar potensial bagi obat-obatan terlarang ke negara lain.
Kota berpenduduk 1,3 juta jiwa yang terletak 300 km sebelah utara ibu kota Argentina itu hampir lumpuh dua minggu yang lalu.
Hal ini dikarenakan penghentian transportasi, sekolah-sekolah dan penutupan toko-toko setelah empat pembunuhan yang oleh pemerintah setempat dianggap sebagai tindakan kriminal geng yang pemimpinnya dipenjara.
Pemerintah Argentina mengatakan pekan lalu bahwa mereka akan mengirimkan rancangan undang-undang ke Kongres untuk mengizinkan angkatan bersenjata melakukan intervensi dalam operasi keamanan internal untuk memerangi perdagangan narkoba dan kejahatan di Rosario.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | AFP |
Komentar