Di kualifikasi Piala Asia 2027, tim Vietnam berisiko menghadapi lawan yang sangat tangguh seperti China (atau Thailand), Malaysia (atau Kirgistan), Tajikistan (atau Yordania), Korea Utara, India, Lebanon, Yaman, atau Turkmenistan.
Jika terjerumus ke grup sulit, besar kemungkinan tiket ke Kualifikasi Piala Asia 2027 juga tak akan terjangkau.
Kemudian kerugian kedua yang dialami Vietnam pasca menelan kekalahan dari Timnas Indonesia yaitu merosotnya posisi mereka di ranking FIFA.
Sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Thanhnien.vn, Timnas Vietnam turun ke posisi 115 dunia, 21 peringkat lebih rendah dibandingkan saat Philippe Troussier pertama kali mengambil alih klub sebagai pelatih kepala.
Dengan peringkat FIFA yang rendah, maka para pemain akan ditempatkan di pot unggulan rendah juga (pot 3 atau pot 4) pada drawing atau pengundian babak kualifikasi, putaran final Piala Asia, atau babak Kualifikasi Piala Dunia berikutnya.
Adapun alasan Timnas Vietnam tergabung di Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan bertemu dua tim peringkat bawah (Indonesia dan Filipina) yaitu karena mereka menempati pot unggulan nomor 2 saat pengundian.
Performa Vietnam saat itu sangat baik ketika masih ditangani oleh pelatih legendaris Park Hang-seo.
Untuk saat ini, 'warisan' yang ditinggalkan Troussier adalah posisi di pot unggulan rendah, yang berarti berisiko terjerumus ke grup maut di Kualifikasi Piala Dunia seperti kasus Timnas Thailand saat ini (segrup dengan Korea Selatan dan China).
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | thanhnien.vn |
Komentar