Troussier tak mau mengubah pendekatannya terhadap para pemain Vietnam, seperti dilakukan Park Hang-seo dulu.
Dia sangat saklek dengan metode latihannya dan hanya percaya pada peluangnya sendiri jika diberi waktu lebih banyak.
Troussier kemudian menceritakan, ketika mengambil alih Timnas Vietnam, targetnya adalah mencapai tingkat yang lebih tinggi dari sekarang, yaitu menjadi tim 10 besar di Asia atau 80 besar dunia.
Yang harus dilakukan untuk mencapai itu harus ada orang-orang baru, gaya bermain baru, metode baru.
Jadi, imbuhnya, perlu ada masa transisi, dan semua harus menerima bahwa sepak bola Vietnam sedang berada di fase itu sebagai harga yang harus dibayar untuk perubahan.
"Perubahan tersebut adalah kesalahan dalam pertandingan melawan Irak atau Indonesia," paparnya.
Namun, jika kesalahan itu bisa diatasi, Troussier yakin Vietnam bisa lebih baik dari pencapaian yang diraih di masa lalu.
"Terkadang untuk mencapai kesuksesan kita harus menerima satu langkah mundur untuk mengambil dua langkah maju. Yang paling penting, kita tidak boleh membiarkan situasi sulit saat ini menyetir kita," tutupnya.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | SuperBall.id, VTVcab.vn |
Komentar