SUPERBALL.ID - Shin Tae-yong mendapat kritikan dari rekan senegaranya karena terlalu sibuk mencari pemain keturunan untuk membela Timnas Indonesia.
Untuk saat ini, Timnas Indonesia memang tengah kebanjiran nama pemain keturunan.
Ada sekitar 11 pemain yang memiliki darah campuran di skuad Garuda saat ini.
Mereka adalah Elkan Baggott, Rafael Struick, Ivar Jenner, Justin Hubner, Jordi Amat, Shayne Pattynama, Sandy Walsh, Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, dan Marc Klok.
Di samping itu, Tim Merah Putih masih berpotensi kedatangan pemain keturunan lain.
Setidaknya ada tiga nama yang tengah mengajukan proses perpindahan kewarganegaraan.
Mereka adalah Maarten Paes dan Calvin Verdonk.
Sementara satu nama lagi masih dirahasiakan dari publik.
Santer sang pemain yang dimaksud antara Jens Raven atau Ole Romeny.
Baca Juga: Respons Kaku Erick Thohir soal Lonjakan Peringkat FIFA Timnas Indonesia: So What?
Pemain-pemain tersebut sebelumnya juga sudah bertemu dengan Shin Tae-yong selaku pelatih kepala Timnas Indonesia.
Beberapa waktu lalu, Shin melakukan perjalanan ke Eropa untuk mencari pemain keturunan demi membela Garuda.
Sayangnya aksi itu mendapat kritik dari salah seorang rekan Shin yang berasal dari Korea Selatan.
Mantan pelatih Timnas Putri Korea Selatan, yakni Jong Song-chon sedikit mengomentari langkah yang diambil oleh Shin.
Jong mengatakan bahwa ia paham betul taktik yang biasa digunakan oleh pelatih berusia 53 tahun tersebut.
Ia mengatakan bahaa Shin memang pelatih yang menganut sistem bertahan di tim yang ia tangani.
"Saat saya di (timnas) Korea Selatan, tim yang dipimpin coach Shin Tae-yong bermain bertahan." kata Jong Song-chon dikutip dari laman Znews.vn.
Namun, untuk saat ini jelas eks pelatih Timnas Korsel tersebut terbantu dengan pemain keturunan di Indonesia.
Akan tetapi, adanya pemain keturunan itu hanya membantu untuk sementara waktu saja.
Baca Juga: Timnas Malaysia Siap Ganti Kandang di Laga Terakhir Kualifikasi Piala Dunia, Dua Stadion Jadi Opsi
"Di Timnas Indonesia sekarang, mereka punya lebih banyak keuntungan karena adanya penambahan pemain-pemain keturunan."
"Namun ini hanya solusi jangka pendek," jelasnya.
Sebab menurutnya, kompetisi lokal lah yang lebih jauh memiliki pengaruh besar untuk timnas.
Yang menjadi masalah adalah kompetisi lokal di Tanah Air juga acap kali mendapat kritik pedas dari penggemarnya.
Sebab para penggemar tak terlalu senang dengan sistem yang dicap amburadul.
Hal itu jua yang membuat Shin dan PSSI kini gencar mengumpulkan pemain keturunan.
Kompetisi nasional adalah fondasi yang berkelanjutan," pungkasnya.
Baca Juga: Keunggulan Besar Eks Asisten Shin Tae-yong Dibandingkan Calon Pelatih Timnas Vietnam Lainnya
Editor | : | M Hadi Fathoni |
Sumber | : | Znews.vn |
Komentar