Hanya empat pemain termasuk kiper, Sikh Izhan Nazrel dengan 2.250 menit bersama Negeri Sembilan FC, Mukhairi Ajmal dengan 1.684 menit bersama Selangor FC, T Saravanan dengan 1.252 menit bersama Kuala Lumpur City dan Safwan Mazlan dengan 1.063 menit bersama Terengganu FC.
"Selebihnya pemain lain hanya memiliki menit permainan kurang daripada itu dalam saingan Liga Super 2023," kata O'Donell.
O'Donell menginformasikan bahwa situasi saat ini di mana Liga Malaysia (M-League) yang sedang libur panjang sejak bulan Januari lalu sambil menunggu musim baru 2024/2025 yang akan dimulai pada 10 Mei mendatang turut memberikan dampak yang lebih buruk pada aspek kebugaran pemain.
"Tiga tim di Grup D yakni Uzbekistan, Vietnam, dan Kuwait, liga domestiknya sedang berjalan lancar," ujarnya.
"Dan sebagai perbandingan, kita bisa melihat para pemainnya sedang dalam kondisi kebugaran terbaiknya sepanjang kampanye Piala Asia U-23 2024."
"Sementara kami mulai berkumpul pada 17 Maret dan para pemain yang berada di skuad senior serta beberapa pemain lainnya baru bergabung dengan tim seminggu kemudian."
"Selain sebagian besar klub saat itu belum memulai rangkaian latihan pramusim Liga Super, para pemain yang datang ke pemusatan latihan skuad nasional U-23 berada pada tingkat kebugaran yang cukup rendah."
Selain masalah kebugaran, O'Donell juga menegaskan bahwa FAM perlu melihat kembali penataan kompetisi usia muda di Tanah Air agar para pemain muda mendapatkan pertandingan yang lebih kompetitif.
"Menurut Asosiasi Klub Eropa (ECA), rata-rata jumlah pertandingan yang harus dimainkan oleh setiap tim klub junior di Eropa adalah antara 35 dan 50 pertandingan per tahun," ujarnya
"Untuk Piala MFL (kompetisi nasional U-23) 2023, jumlah pertandingan minimal 12 pertandingan dan maksimal 20 pertandingan untuk tim yang lolos ke final."
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Bharian.com.my |
Komentar