"Pemain terbaik turnamen ini menurut saya, selain para pemain Saudi yang sudah saya kenal."
"Marselino Ferdinan (kelahiran 2004) dari Indonesia."
"Joel Chima Fujita (kelahiran 2002) dari Jepang."
"Ali Jassim (kelahiran 2004) dari Irak," jelasnya
Marselino Ferdinan menjadi salah satu aktor penting di balik keberhasilan Indonesia finis di posisi keempat.
Ia bahkan menjadi pemain dengan pergerakan dan umpan paling berbahaya kedua di turnamen, hanya kalah dari Fuki Yamada.
"Marselino Ferdinan selalu menjadi outlet bagi Indonesia di Piala Asia U-23, berperan penting dalam banyak lini serangan mereka."
"Dan kita dapat mengetahui alasannya! Marselino peringkat kedua untuk 'xT Chain', yang merupakan jumlah dari xT Diterima, xT Dibuat, dan xT Dibantu (semua melalui umpan)."
"xT berarti ancaman yang diharapkan. Ini adalah metrik yang mengukur nilai pergerakan bola dari satu titik ke titik lainnya."
"Lebih spesifiknya, ini adalah perubahan peluang terciptanya gol dalam beberapa tindakan berikutnya mulai dari memindahkan bola dari A ke B. Bisa (+) atau (-)."
"Fuki Yamada dari Jepang adalah pemimpin xT Chain di turnamen tersebut," tulis akun Twitter Asian Football Analysis Zone.
Marselino Ferdinan was a constant outlet for Indonesia at #AFCU23, central to many of their attacking passages
And we can see why! Marselino ranked #2 for "xT Chain", which is the sum of his xT Received, xT Created, and xT Assisted (all via pass)#TimnasIndonesia pic.twitter.com/N5QbwqUzC4
— Asian Football Analysis Zone (@AFA_Zone) May 4, 2024
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Twitter. com |
Komentar