Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Vietnam Dipaksa Punya Pemain Keturunan Seperti Indonesia, Pakar Eropa: Cari di Media Sosial!

By Eko Isdiyanto - Jumat, 21 Juni 2024 | 11:00 WIB
Skuad Timnas Vietnam telah tiba di Basra untuk menghadapi laga kontra Timnas Irak di Kualfikasi Piala Dunia 2026.
VFF.ORG.VN
Skuad Timnas Vietnam telah tiba di Basra untuk menghadapi laga kontra Timnas Irak di Kualfikasi Piala Dunia 2026.

SUPERBALL.ID - Pakar sepak bola asal Inggris, Steve Darby, memaksa Vietnam harus punya pemain keturunan seperti halnya Indonesia guna meningkatkan level tim.

Timnas Indonesia dianggap sukses dengan para pemain keturunan yang berkarier di Eropa, hal itu harus dicontoh oleh Vietnam.

Vietnam tidak boleh diam dan harus segera memulai pencarian terhadap para pemain keturunan di luar negeri guna memperkuat timnas.

Hal itu dilontarkan salah satu pundit ESPN asal Inggris, Steve Darby, ketika ditanyai pendapat tentang naturalisasi Timnas Indonesia.

Meski begitu, Steve Darby menyoroti kesulitan yang bakal dihadapi Federasi Vietnam dalam menemukan para pemain keturunan di luar negeri.

"Sepak bola Vietnam harus segera memulai pencarian pemain profesional asal Vietnam yang diakui FIFA yang bermain di seluruh dunia," ucap Steve Darby.

"Barangkali, para pemain tersebut memiliki rasa patriotisme dan kebanggaan nasional yang tak kalah dengan pemain kelahiran Tanah Air.

"Brendan Gan dari Malaysia adalah contoh tipikalnya," imbuhnya.

Lebih lanjut, Steve mendukung upaya naturalisasi namun terhadap pemain yang hanya memiliki garis keturunan Vietnam.

Baca Juga: Timnas Indonesia Punya Maarten Paes, Vietnam Gak Mau Kalah, Satu Kiper dari Eropa Siap Dinaturalisasi Lagi

Karena hanya itu yang membuat mereka masuk akal membela Timnas Vietnam, sebaliknya ia sangat menentang naturalisasi pemain asing.

"Saya sangat mendukung naturalisasi dan penggunaan pemain berdarah Vietnam, seperti memiliki orang tua atau kakek nenek yang berkewarganegaraan Vietnam.

"Sangat masuk akal bagi para pemain ini untuk mengenakan seragam tim nasional. Ada banyak pemain berbakat, baik pria maupun wanita, yang bermain di negara-negara tersebut.

"Sebaliknya, saya menentang penggunaan pemain naturalisasi yang bukan berasal dari Vietnam," imbuhnya.

Meski begitu, kesulitan terbesar Vietnam dalam menerapkan sistem ini adalah menemukan para pemin keturunan itu berada.

Bahkan saking sulitnya, Steve Darby meminta Federasi Vietnam memanfaatkan jejaring media sosial untuk menemukan para pemain keturunan.

Peta sebaran masyarakat Vietnam paling banyak ada di Amerika Serikat (AS), Australia hingga Eropa Timur menurut Darby.

"Jika VFF ingin mengikuti jalur naturalisasi pemain asal Vietnam," kata Steve Darby.

Baca Juga: Media Vietnam Turut Kasihan Melihat Karier Elkan Baggott yang Tak Jelas di Timnas Indonesia Maupun di Klubnya

"Mereka harus mulai mengerahkan jaringan pencarian profesional di tempat-tempat dengan komunitas besar Vietnam seperti AS, Australia, atau Eropa Timur," imbuhnya.

Terakhir, Steve Darby benar-benar memaksa Vietnam harus bisa menemukan pemain keturunan untuk membela tim nasional.

Selain penggunaan media sosial, juga memanfaatkan jaringan pemain asing yang dirasa harus ditingkatkan.

"Benar-benar harus punya! bagian tersulitnya adalah menemukan pemain yang ayahnya bukan orang Vietnam, karena orang Eropa menggunakan nama belakang ayah mereka."

"Selain itu, jaringan pencarian pemain asing berbakat juga perlu ditingkatkan, tidak hanya mengandalkan beberapa video yang diposting di YouTube atau pendapat agen pemain," imbuhnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Eko Isdiyanto
Sumber : SuperBall.id, DANTRI.com.vn

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X