Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Klasemen Medali Olimpiade Paris 2024 - Ini Perkiraan Tanggal Indonesia Dapat Emas

By Taufik Batubara - Selasa, 30 Juli 2024 | 07:40 WIB
Muhammad Rian Ardianto dan Fajar Alfian menjadi harapan sangat besar Indonesia untuk kembali meraih medali emas Olimpiade Paris 2024.
PBSI.ID/BADMINTON PHOTO
Muhammad Rian Ardianto dan Fajar Alfian menjadi harapan sangat besar Indonesia untuk kembali meraih medali emas Olimpiade Paris 2024.

POIN-POIN PENTING

  • Jepang pimpin klasemen medali Olimpiade.
  • Indonesia bisa rebut emas awal Agustus 2024. 

SUPERBALL.ID - Peta klasemen medali Olimpiade Paris 2024 kembali berubah, tetapi Indonesia masih menunggu kapan mencatatkan dirinya dalam daftar itu.

Sudah 45 medali emas dari 329 keping yang terdistribusi hingga Selasa (30/7/2024) pukul 07.30 WIB.

Keping-keping paling berharga di Olimpiade itu diraih oleh 17 dari 206 negara (termasuk kelompok atlet netral individual dan tim pengungsi).

Jepang untuk sementara memimpin klasemen medali dengan 6 emas, 2 perak, 4 perunggu.

Prancis di posisi kedua (5-8-3), disusul China (5-5-2), Australia (5-4-0), dan Korea Selatan (5-3-1).

Kontingen Indonesia belum meraih medali, baik emas, perak, maupun perunggu.

Lantas, kapan perkiraan Tim Merah Putih mendapatkannya dan dari cabang olahraga (cabor) apa?

Baca Juga: Garong Marak di Olimpiade Paris 2024, Zico Dirampok, Rp8,8 Miliar Melayang

Indonesia mengikuti 12 cabor, yakni panahan, atletik, bulu tangkis, balap sepeda, senam, judo, dayung, menembak, panjat tebing, selancar, renang, dan angkat berat.

Dari seluruh cabor itu, Komite Olahraga Indonesia menyebut bulu tangkis paling berpotensi karena memiliki sejarah panjang dalam membawa pulang emas ke Tanah Air.

Bulu tangkis Indonesia memiliki tradisi hampir selalu mempersembahkan mas.

Sejak pertama kali berpartisipasi dengan status cabor eksebisi, bulu tangkis Indonesia sudah menyumbangkan sembilan emas.

Adalah Rudy Hartono yang mempersembahkan emas pertama itu dari nomor tunggal putra dalam eksebisi di Olimpiade Munich 1972.

Bulu tangkis Indonesia kembali mengirimkannya atletnya ke Olimpiade Seoul 1988 yang masih berstatus eksebisi.

Sayang, Icuk Sugiarto harus puas dengan medali perak seusai dikalahkan Yang Yang dari China.

Ketika bulu tangkis akhirnya dinyatakan sebagai cabor resmi mulai Olimpiade Barcelona 1992, Indonesia langsung berhasil mengejutkan dunia dengan mengawinkan dua emas dari Alan Budikusuma (tunggal putra) dan Susi Susanti (tunggal putri).

Sejak itu, dalam empat Olimpiade berikutnya, bulu tangkis Indonesia secara konsisten meraih emas, mulai Ricky Subagja/Rexy Mainaky (1996), Tony Gunawan/Candra Wijaya (2000), Taufik Hidayat (2004), hingga Markis Kido/Hendra Setiawan (2008).

Pada Olimpiade London 2012, bulu tangkis Indonesia gagal membawa pulang emas, karena semua nomor di cabor itu disapu bersih China.

Tim bulu tangkis Indonesia baru bisa kembali meraihnya tahun 2016 melalui ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Greysia Poliii/Apriyani Rahayu melanjutkannya dari nomor ganda putri untuk pertama kalinya di Olimpiade Tokyo 2020.

Kini, di Olimpiade Paris 2024 Indonesia menghadapi tantangan lebih berat.

Medali emas pertama yang diperebutkan berasal dari nomor ganda campuran, yakni 2 Agustus 2024.

Sayang, satu-satunya wakil Indonesia di nomor itu, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, gagal melaju ke perempat final setelah menjadi juru kunci di Grup A.

Perebutan emas berikutnya digelar tanggal 3 Agustus dari nomor ganda putri.

Di nomor itu, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti kurang beruntung karena sudah kalah dua kali dengan 0 poin.

Hanya mukjizat mungkin yang bisa menyelamatkannya dalam pertandingan terakhir melawan Pearly Tan/Thinaah Muralitharan dari Malaysia pada 30 Juli.

Itu pun sangat bergantung pada hasil Chen Qingchen/Jia Yifan (China) versus Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (Jepang) yang main lebih dulu pada hari yang sama.

Jadi, teramat berat mengharapkan emas dari ganda putri.

Bagaimana dengan 4 Agustus dalam perebutan emas ganda putra?

Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tampaknya memberi harapan cukup tinggi.

Pasangan itu telah meraih dua kemenangan di Grup C, yakni 2-0 atas Mark Lamsfuss/ Marvin Seidel (Jerman) dan 2-0 atas Lucas Corvee/Ronan Labar (Prancis).

Namun, poin Fajar/Rian berkurang 1 karena Lamsfuss/Seidel mundur.

Walau masih menyisakan satu partai melawan Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) pada 30 Juli, ganda putra Indonesia itu sudah dipastikan lolos ke perempat final dan tinggal menentukan posisi saja, juara atau runner-up grup.

Pada 5 Agustus juga ada perebutan emas di nomor tunggal putri dan putra.

Gregoria Mariska Tunjung masih berjuang keras dan harapan lolos ke babak 16 besar cukup besar.

Kans tunggal putri yang akrab disapa Jorji itu melaju ke perempat final pun tampaknya cukup terbuka lebar.

Namun, di fase itulah dia akan menghadapi pertarungan sungguh berat karena ada para unggulan di atasnya, mulai dari He Bingjiao (China), Akane Yamaguchi (Jepang), Carilona Marin (Spanyol), Tai Tzu-ying (Taiwan), Chen Yufei (China), hingga An Se-young (Korsel).

Meski begitu, kans 50:50 masih pantas diberikan kepada Jorji dalam persaingan berebut emas.

Sedangkan di nomor tunggal putra, dua andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie (Jojo), masih berjuang keras untuk bisa lolos ke babak 16 besar.

Penentuan itu akan terjadi pada 31 Juli saat Ginting meladeni Toma Junior Popov (Prancis) dan Jojo menghadapi Lakshya Sen (India).

Jika Ginting lolos ke 16 besar, lawannya kemungkinan besar adalah Lee Zii Jia dari Malaysia.

Sedangkan jika Jojo lolos, Prannoy Haseena Sunil Kumar dari India kemungkinan besar menjadi lawannya.

Jadi, berdasarkan peta jalan perjuangan para pemain bulu tangkis Indonesia di semua nomor itu, medali emas tercepat yang bisa diraih dan realistis adalah tanggal 4 Agustus melalui ganda putra Fajar/Rian.

Meski begitu, kejutan untuk menggenggam emas lebih awal tetap terbuka dari cabang-cabang olahraga lain yang diikuti Indonesia.

Sebab, sebelum 4 Agustus, ada beberapa cabang yang memperebutkan medali emas.

TRADISI EMAS BULU TANGKIS INDONESIA DI OLIMPIADE

Olimpiade Tokyo 2020
Ganda Putri
Greysia Poliii/Apriyani Rahayu

Olimpiade Rio de Janeiro 2016
Ganda Campuran
Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir

Olimpiade Beijing 2008
Ganda Putra
Markis Kido/Hendra Setiawan

Olimpiade Athena 2004
Tunggal Putra
Taufik Hidayat

Olimpiade Sydney 2000
Ganda Putra
Tony Gunawan/Candra Wijaya

Olimpiade Atlanta 1996
Ganda Putra
Ricky Subagja/Rexy Mainaky

Olimpiade Barcelona 1992
Tunggal Putra
Alan Budikusuma
Tunggal Putri
Susi Susanti

Olimpiade Munich 1972 (eksebisi)
Tunggal Putra
Rudy Hartono

KLASEMEN MEDALI OLIMPIADE 2024

No Negara Emas Perak Prggu Ttl
1 Jepang    6    2    4 12
2 Prancis    5    8    3 16
3 China    5    5    2 12
4 Australia    5    4    0  9
5 Korsel    5    3    1  9
6 AS    3    8    9 20
7 Inggris Raya    2    5    3 10
8 Italia    2    3    3  8
0 Indonesia      0    0    0  0

Update terakhir: Selasa (30/7/2024) 07.30 WIB.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Taufik Batubara
Sumber : Olympics.com, SuperBall.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X