Hamidin menyebut cerita ini baru pertama ia beberkan dan menjadi fakta tersendiri di balik kepergian Kim Pan-gon.
"Hingga saya mendapat telepon yang mengatakan dia telah menandatangani perjanjian dengan Ulsan HD sebelum dia pergi," ujar Hamidin.
"Jadi, inilah ceritanya. Dia tidak profesional di sini," imbuhnya.
Setelah itu, Kim Pan-gon mencoba menghubungi Hamidin, namun segala pesan yang masuk tidak digubris saking besarnya rasa kecewa yang dirasakan.
Baca Juga: Puasa Medali Emas Berlanjut di Paris, Malaysia Siap Balas Dendam di Olimpiade Los Angeles 2028
Yang menyedihkan bukan soal pelatih Korea yang tak profesional, Hamidin menyebut dirinya dan FAM sebagai korban dari pengkhianatan Kim Pan-gon.
"Dia menelepon dan mengirim faks kepada saya berkali-kali dan sejujurnya, saya tidak menjawab."
"Saya kecewa dengan semuanya (yang terjadi)," kata Hamidin.
"Yang menyedihkan adalah FAM menjadi korban di sini."
"Bagaimana kita merawatnya tapi ketika mendapat tawaran lebih tinggi, dia pergi dan memberikan alasan yang tidak benar," imbuhnya.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | SuperBall.id, makanbola.com |
Komentar