Mereka juga berpartisipasi pada dua edisi terakhir yang diselenggarakan pada 2018 di Rusia dan 2022 di Qatar.
Sementara Timnas Indonesia baru sekali manggung di pestas dunia, yakni pada tahun 1938.
Itu pun Indonesia masih bernama Hindia Belanda saat berpartisipasi.
Jadi, ungkapan Al Zayani bisa dibilang sangat realistis bahwa tim Garuda bukan lawan sepadan untuk Green Falcon.
"Kita tidak bisa menggambarkan tim Indonesia sebagai pesaing kuat tim Arab Saudi di kualifikasi ini," kata Al Zayani, dikutip SuperBall.id dari Arriyadiyah.
Kendati demikian, Al Zayani mengatakan bahwa anak asuh Roberto Mancini tetap harus menghormati lawan.
Pasalnya, mereka juga harus bersikap sportif di kompetisi yang dinaungi oleh FIFA.
"Namun, mereka harus dihormati di dalam rumput hijau," jelasnya.
Lebih lanjut, pria berusia 77 tahun tersebut menjelaskan bahwa ada beberapa letak perbedaan antara Indonesia dan mantan anak asuhnya.
Baca Juga: Lawan Terkuat Timnas Indonesia di Grup C Bawa 27 Pemain Jumpa China, Bintang Liga Inggris Kembali
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | arriyadiyah.com |
Komentar