Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Suporter Malaysia Nggak Kaleng-kaleng Boikot Turnamen, Marketing Federasi Sampai Frustrasi: Tiket Terjual Tak Sampai Seribu

By Eko Isdiyanto - Rabu, 4 September 2024 | 15:06 WIB
Buntut ancaman boikot Piala Merdeka 2024 oleh suporter Malaysia, tiket yang terjual tak sampai seribu.
FAM.ORG.MY
Buntut ancaman boikot Piala Merdeka 2024 oleh suporter Malaysia, tiket yang terjual tak sampai seribu.

SUPERBALL.ID - Agenda penting Timnas Malaysia di FIFA Matchday September 2024 benar-benar dikacaukan suporter sendiri, tiket Piala Merdeka tak laku sampai seribu.

Piala Merdeka atau yang kini bertajuk Pestabola Merdeka 2024 diikuti empat tim termasuk Timnas Malaysia sebagai tuan rumah, mulai digelar pada Rabu (4/9/2024).

Pertandingan pertama mempertemukan Lebanon melawan Tajikistan, duel kedua tim dihelat di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur.

Setelahnya, di tempat yang sama, barulah digelar laga Timnas Malaysia yang dihadapkan dengan rekan sewilayah di ASEAN, Filipina.

Namun, masalah yang muncul bukan dari persiapan skuad Harimau Malaya dalam mengarungi turnamen bersejarah yang mereka miliki.

Persoalan justru hadir dari para fan atau suporter yang mengacaukan agenda penting skuad asuhan Pau Marti dalam meraup poin di FIFA Matchday.

Ancaman boikot gelaran ke-43 turnamen bersejarah publik Malaysia itu tak main-main dilontarkan oleh fan mereka sendiri.

Hal itu membuat marketing Federasi Malaysia (FAM) tak hanya dibuat pusing, tetapi juga frustrasi dalam melihat kenyataan yang ada.

Menurut Posa Majais, selaku Kepala Departemen Penjualan Tiket FAM, tiket Piala Merdeka edisi kali ini hanya terjual tak sampai seribu lembar.

Baca Juga: Pelatih Malaysia dan Presiden FAM Apresiasi Suntikan Dana dari Pemerintah untuk Harimau Malaya

Posa Majais cukup menyayangkan lesunya minat publik Malaysia, di saat timnas mereka membutuhkan dukungan nyata dari pemain ke-12 mereka.

Meski hanya sekadar turnamen pengisi FIFA Matchday, Posa Majais mengkritik suporter yang seharusnya memberi dukungan penuh ke stadion.

"Federasi Sepak Bola Malaysia telah menggunakan banyak metode berbeda untuk mendorong penjualan tiket dan memotivasi para penggemar untuk datang ke stadion."

"Namun jumlah tiket yang terjual hingga kemarin tidak mencapai seribu," ucap Posa Majais seperti dikutip dari Harian Metro.

"Tim membutuhkan dukungan pemain ke-12. Agar tim bisa meraih hasil positif, mereka harus memberikan segalanya untuk tim."

"Para pemain berjuang untuk negara. Jangan biarkan mereka bertarung sendirian," imbuhnya.

Lebih lanjut, laporan yang sama menyebutkan bahwa FAM sebenarnya sudah menurunkan harga jual tiket untuk turnamen tersebut.

Sayangnya, langkah itu masih kurang menarik minat suporter, alhasil stadion yang punya kapasitas lebih dari 80 ribu penonton akan terasa sepi.

Baca Juga: Gelandang Timnas Malaysia Minta Suporter Hentikan Aksi Boikot

Berakhirnya kerja sama FAM dengan Kim Pan-gon ditengarai menjadi penyebab utama munculnya boikot turnamen Piala Merdeka 2024 oleh suporter.

Pihak suporter juga merasa tidak puas dengan kepemimpinan Presiden FAM saat ini yang berdampak pada mundurnya prestasi skuad Harimau Malaya.

Timnas Malaysia padahal berpeluang besar mengangkangi ranking FIFA Timnas Indonesia jika mampu menyapu bersih dua laga ini dengan kemenangan.

Sayangnya antusias publik Negeri Jiran tengah menurun, entah sampai kapan kejadian ini akan berlangsung.

Yang jelas kondisi seperti ini bisa merugikan setiap tim yang mengalaminya sehingga sebisa mungkin harus bisa dihindari.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ragil Darmawan
Sumber : harianmetro.com.my, SuperBall.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X