"Menderita karena stagnasi, Socceroos terbangun dengan mabuk berat," tulis Sydbey Morning Herald pada Sabtu (7/9/2024).
"Selama bertahun-tahun, Socceroos kesulitan untuk berfungsi secara efektif sebagai tim dominan yang menguasai bola."
"Mereka jauh lebih nyaman bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik melawan negara-negara besar, seperti yang mereka lakukan di Piala Dunia terakhir."
"Ketika mereka harus membongkar pertahanan tim yang bermain defensif, mereka sepertinya tidak tahu caranya."
"Dan akhirnya hanya mengandalkan set-piece, umpan panjang, crossing, dan umpan diagonal ketimbang memakai metodologi berbasis penguasaan bola," imbuh mereka.
Sementara itu, Timnas Indonesia mendapatkan hasil yang pantas diraih saat bertamu ke Jeddah menghadapi Arab Saudi.
Skuad Garuda tampil menggebrak di babak pertama, meski mengandalkan serangan balik namun efektif.
Terbukti dengan terciptanya gol di menit ke-19 oleh Ragnar Oratmangoen, hasil kerja sama dengan Sandy Walsh.
Satu poin dari Arab Saudi sangat berarti bagi Timnas Indonesia dalam mengawali putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Smh.com.au, SuperBall.id |
Komentar