Hasil imbang saja sudah cukup keren bagi Indonesia, walau bermain di kandang sendiri.
Merujuk pada catatan pertemuan kedua tim, maka kemenangan adalah bonus istimewa bagi Skuad Garuda.
Australia masih merasa superior dari Indonesia, karena menang 12 kali dan imbang 3 kali dalam 16 pertemuan.
Satu-satunya kekalahan Australia dari Indonesia (0-1) terjadi di Kualifikasi Piala Dunia 1981.
Baca Juga: PSSI Kabulkan Permintaan Australia Soal Lapangan, Timnas Indonesia Terdampak?
Duel di GBK nanti menjadi pertemuan kedua tahun 2024 ini setelah babak 16 besar Piala Asia 2023 pada 28 Januari lalu.
Melalui situs resminya, Australia mengakui kemenangan 4-0 atas Indonesia kala itu menunjukkan kemampuannya yang meyakinkan.
Namun, Australia juga mengakui 2 gol yang baru tercipta di menit-menit akhir (89 dan 90+1) menjadi pelajaran berharga betapa Indonesia sangat tak mudah dikalahkan.
Belum lagi soal gol pertama yang terjadi karena bunuh diri Elkan Baggott pada menit ke-12.
"Mereka (Indonesia) tak pernah terlihat akan kalah dan kini sadar harus tampil sebaik mungkin untuk meraih 3 poin di Stadion Utama Gelora Bung Karno yang tidak bersahabat," tulis Socceroos.com.au.
Bola kini di tangan Shin Tae-yong dan pasukannya untuk terus lebih baik dari Vietnam.
Perjalanan Vietnam akhirnya terhenti sebagai juru kunci atau urutan terbawah grup di putaran ketiga setelah menjadi bulan-bulanan dengan hanya menang kandang 1 kali atas China, imbang 1, dan kalah 8 kali.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | FIFA.com, Socceroos.com.au |
Komentar