"Itu bagus, saya pikir itu tergantung bagaimana tim tuan rumah menanggapi penonton," kata Arnold, dikutip SuperBall.id dari Socceroos.com.au.
"Penonton yang banyak juga dapat memberi banyak tekanan pada pemain dan performa mereka sendiri."
"Jadi itu bisa terjadi dua arah, tetapi itu bagus."
"Kami telah bermain selama beberapa tahun terakhir, banyak pertandingan tandang, di depan stadion besar."
"Dan saya tahu bahwa para pemain kami lebih suka bermain di depan 70.000 penonton tandang daripada tidak di depan siapa pun seperti yang harus kami lakukan selama Covid-19," tambahnya.
Komentar Arnold tersebut tampaknya bukan tanpa alasan jika melihat rekor Indonesia di laga kandang dan Australia di laga tandang.
Performa Indonesia dalam delapan pertandingan kandang terakhir terbilang cukup mengkhawatirkan.
Skuad besutan Shin Tae-yong itu hanya menang dua kali, seri satu kali dan kalah lima kali dari delapan laga tersebut.
Sementara itu, rekor tandang Australia juga cukup mengesankan mengingat mereka memenangi lima laga tandang terakhir.
Bahkan, Australia mampu mencatatkan clean sheet dalam lima pertandingan tersebut.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | Socceroos.com.au |
Komentar