SUPERBALL.ID - Matchday 3 dan 4 pada Oktober mendatang menjadi peluang emas bagi Timnas Indonesia untuk memperbaiki posisi klasemen.
Saat ini, Timnas Indonesia berada di urutan keempat klasemen Grup C dengan 2 poin dari hasil imbang melawan Arab Saudi (1-1) dan Australia (0-0).
Pada 10 Oktober mendatang, Skuad Garuda bertandang ke markas Bahrain di Riffa.
Seusai bertanding, Jay Idzes dkk langsung menempuh penerbangan sekitar 14 jam ke Qingdao untuk bersiap-siap menghadapi China.
Di atas kertas, Indonesia kalah superior dari Bahrain dalam 5 pertemuan dengan rincian menang 1, imbang 1, dan kalah 3 kali.
Bahkan, dalam bentrok terakhir di Riffa pada Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2014, Bahrain membantai Timnas Indonesia 10-0.
Baca Juga: Ungguli Timnas Indonesia, Negara Tetangga Jadi Tim Paling Meroket di Ranking FIFA
Tim Merah Putih yang kala itu dilatih Aji Santoso sama sekali tak berdaya.
Irfan Bachdim dan Ferdinan Sinaga di lini depan mandul, Diego Michiels dkk di lini belakang pontang-panting.
Starting line-up Skuad Garuda dalam duel itu adalah Syamsidar (kiper); Michiels, Hengky Ardiles, Abdul Rahman, Gunawan Dwi Cahyo, Slamet Nurcahyono (belakang); Rendi Irwan, Aditya Putra Dewa, Muhammad Taufiq (tengah); Bachdim, Ferdinan Sinaga (depan).
Sedangan kontra China, Indonesia sudah 10 kali menghadapinya dengan menang 2, imbang 2, dan kalah 6 kali.
Dalam pertemuan terakhir di Kualifikasi Piala Asia 2015 pada 15 November 2013, China cuma mampu menang 1-0 di kandangnya.
Gol tunggal itu dicetak kaptennya, Wu Lei, yang masih bermain di putaran ketiga sekarang.
Komposisi Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong kali ini sangat berbeda dengan masa-masa bersua Bahrain dan China itu.
Kebijakan naturalisasi secara masif yang dilakukan PSSI telah mengubah kepak sayap Garuda menjadi lebih kuat untuk terbang tinggi, apalagi segera ditambah Mees Hilgers dan Eliano Reijnders.
Dengan transformasi itu, ranking FIFA Indonesia 133 tak lagi mencerminkan kondisi yang sesungguhnya.
Dua laga pertama melawan tim favorit di Grup C, Arab Saudi dan Australia, menjadi buktinya.
Melawan Arab Saudi, yang berperingkat 56 dunia, Indonesia bahkan unggul lebih dulu sebelum berakhir 1-1.
Setelah itu, meladeni Australia yang berperingkat jauh lebih tinggi (24), Indonesia mampu menahannya 0-0.
Baca Juga: Pandit Malaysia Sebut Striker ASEAN Sepanjang Masa yang Paling Cocok Lengkapi Skuad Timnas Indonesia
Berbekal dua hasil positif itu, anak-anak asuh Shin Tae-yong makin percaya diri menghadapi 2 laga berikutnya melawan Bahrain dan China.
SuperBall.id memprediksi, skor 1-1 kontra Bahrain cukup realistis bagi Timnas Indonesia.
Sedangkan dengan China, Jay Idzes dkk berpeluang besar membawa pulang poin penuh dengan skor minimal 0-1.
Walau bermain di kandang, Timnas China justru akan makin tertekan setelah kalah 2 kali beruntun dari Jepang dan Arab Saudi.
Jordi Amat, yang tak ikut membela Timnas Indonesia karena cedera, mengamini, "Saya percaya pada kemampuan tim ini."
Sementara itu, dalam pertandingan lainnya pada 10 Oktober, Australia diperkirakan menang atas China, setidaknya 2-0.
Arab Saudi bakal sangat kerepotan menjamu Jepang, diprediksi kalah 1-2.
Pada matchday keempat 15 Oktober, Jepang akan kembali meraup kemenangan atas Australia dengan potensi skor 3-1.
Kemudian Arab Saudi diprediksi bisa merasakan kembali kemenangan, setidaknya 1-0 atas Bahrain.
Berdasarkan hasil-hasil itu, Jepang akan makin kokoh di puncak klasemen Grup C dengan 12 poin.
Arab Saudi bertahan di posisi kedua dengan 7 poin, disusul Indonesia 6 poin.
Australia dan Bahrain sama-sama mengantongi 4 poin.
Namun, Australia akan naik ke posisi keempat karena lebih baik dalam selisih gol.
China tetap menjadi juru kunci dengan 0 poin, lalu ditandai dengan potensi besar pemecatan Branko Ivankovic sebagai pelatih.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | PSSI.org, SuperBall.id |
Komentar