"Casemiro sudah berakhir. (Alejandro) Garnacho pemain yang bisa diterima. Tapi belum ada yang bisa membawa tim sukses," tandasnya.
Sementara itu, mantan pemain Man United Paul Scholes juga mengecam penampilan De Ligt yang dinilainya tak jauh berbeda dengan pemain penggantinya, Harry Maguire.
Baca Juga: Belum Move On, Ole Solskjaer Siap Rebut Kembali Kursi Panas Man United dari Erik ten Hag
Ketika tekanan semakin meningkat pada Ten Hag, dia kini harus bersiap-siap menghadapi peluang penting untuk membuktikan strateginya melawan Porto di Liga Europa pada 4 Oktober mendatang.
Apa pun yang dialami Ten Hag kini, serangan Van Basten terhadapnya itu menimbulkan pertanyaan besar.
Untuk kepentingan apa Van Basten mengkritik tajam pelatih Manchester United berusia 54 tahun itu?
Van Basten tak punya latar belakang sejarah kaitan apa pun di Man United.
Keduanya hanya sama-sama dari Belanda dan pernah melatih Ajax.
Ajax adalah klub pertama Van Basten yang membesarkannya sebelum bergabung ke AC Milan.
Dia melatih klub itu dalam periode 2008-2009.
Sedangkan Ten Hag dibesarkan oleh FC Twente dan melatih Ajax selama 2017-2022 sebelum direkrut Man United.
Van Basten gagal mempersembahkan trofi dalam periode singkatnya di Ajax, sedangkan Ten Hag menjuarai Eredivisie tiga kali, Piala KNVB dua kali, dan Johan Cryuff Shield satu kali.
Namun, Van Basten merasa lebih bangga karena pernah menjadi bagian pasukan Oranje, baik sebagai pemain maupun pelatih (asisten), suatu pengalaman penting yang tak dimiliki Ten Hag.
Profesi terakhir Van Basten adalah direktur teknik di FIFA dan kini tak melatih tim mana pun.
Editor | : | Taufik Batubara |
Sumber | : | Tribalfootball.com, Mirror.co.uk |
Komentar