Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kegagalan Malaysia Lolos ke Piala Asia U-20 2025 Jadi Rekor Mengerikan, Tiba-tiba Muncul Solusi Unik

By Ragil Darmawan - Jumat, 4 Oktober 2024 | 16:28 WIB
Para pemain Timnas U-20 Malaysia saat tampil di ajang Kualifikasi Piala Asia U-20 2025.
FAM.ORG.MY
Para pemain Timnas U-20 Malaysia saat tampil di ajang Kualifikasi Piala Asia U-20 2025.

SUPERBALL.ID - Kurangnya fokus sepak bola Malaysia pada turnamen kelompok umur dirasa perlu segera ditangani menyusul kegagalan tim nasional ke Piala Asia U-20 2025.

Di ajang Kualifikasi Piala Asia U-20 2025, Malaysia tergabung di Grup E bersama Korea Utara, Oman, Sri Lanka, dan tuan rumah Tajikistan.

Dari total empat pertandingan yang dimainkan, skuad muda Harimau Malaya hanya mampu mengantongi 5 poin dan finis di peringkat empat klasemen Grup E.

Mereka mengalahkan Oman (2-1), bermain imbang dengan Korea Utara (0-0) dan Sri Lanka (1-1), serta kalah dari tuan rumah Tajikistan (0-1).

Oleh sebab itu, Timnas U-20 Malaysia dipastikan gagal lolos ke ajang Piala Asia U-20 2025 yang akan berlangsung di China.

Ini sekaligus menjadi rekor yang mengerikan bagi Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) yang telah menyelenggarakan kompetisi U-19, Piala Remaja sejak 2008.

Baca Juga: Tampil Tak Sesuai Harapan, Pelatih Malaysia Kecewa Timnya Gagal Lolos ke Piala Asia U-20 2025

Sebagai informasi, prestasi terbaik Malaysia di Piala Asia U-20 adalah mencapai babak perempat final pada tahun 2004 di Kuala Lumpur (sebagai tuan rumah).

Sejak saat itu, dalam sembilan edisi terakhir, tim ini hanya berhasil tampil dua kali di babak penyisihan grup.

Yang pertama pada tahun 2006 di New Delhi (India), kemudian yang kedua pada tahun 2018 di Indonesia.

Malaysia juga sempat lolos ke Piala Asia U-20 2020 di Uzbekistan, tetapi turnamen harus dibatalkan karena pandemi Covid-19.

Melihat situasi saat ini, kritikus sepak bola Malaysia Dr Zulakbal Abdul Karim mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan tim nasional U-20.

"Kita perlu melihat dari mana para pemain untuk tim nasional U-20 berasal. Itu adalah Youth Cup," ujar Zulakbal.

"Kompetisi dimulai pada bulan April dengan 18 tim yang dibagi menjadi dua grup dan akan berakhir pada bulan November."

"Apa yang dilakukan para pemain dari Januari hingga April dan setelah November? Liga mana di dunia yang hanya berlangsung selama sembilan bulan?"

Faktor lainnya yaitu liga bergulir dalam waktu yang singkat sehingga sulit bagi perkembangan para pemain.

"Kita melihat hasil dari kompetisi yang tidak kompetitif," lanjut Zulakbal.

"Liga terlalu pendek bagi pemain untuk berkembang. Kita menjalankan liga yang tidak berdampak pada sepak bola Malaysia atau tim nasional."

"Mayoritas pemain timnas U-19 berasal dari Johor Darul Ta'zim, Selangor, dan Mokhtar Dahari Academy."

"Mungkin pemain dari tim-tim ini berada di zona nyaman karena gaji mereka lebih besar dibanding tim lain."

Kendati gagal pada kesempatan kali ini, Zulakbal yakin dengan perencanaan yang matang, Malaysia nantinya bisa lolos ke Piala Asia U-20 dan Piala Dunia U-20.

"Piala Asia U-20 adalah kompetisi tingkat atas bagi 16 tim terbaik di kawasan ini,"

"Kami memiliki kualitas untuk menjadi pemain reguler di level ini dan sangat penting bagi kami untuk menjadi pemain reguler agar kami dapat memiliki tim senior nasional yang kuat."

"Kita perlu mengekspos pemain nasional U-20 kita ke standar internasional."

Zulakbal merasa kegagalan Malaysia U-20 di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 karena kekuatan mental para pemain masih kurang.

"Tim saat ini memulai dengan baik setelah mengalahkan Oman tetapi berakhir dengan hasil imbang melawan Korea Utara dan kalah dari Tajikistan serta hasil imbang dengan Sri Lanka, ini menunjukkan bahwa tim kurang memiliki kekuatan mental," ujarnya.

"Tim tersebut kurang berpengalaman di tingkat internasional dan kehadiran psikolog dapat membantu mereka."

Untuk mengatasi masalah tersebut, Zulakbal membeberkan solusi jangka pendek yang terbilang cukup unik.

Menurut Zulakbal, klub-klub Liga Super Malaysia harus memiliki kuota pemain U-20.

Nantinya, pemain U-20 itu wajib dimainkan selama pertandingan dan hanya dapat digantikan dengan pemain U-20 lainnya di klub.

"Saya pikir harus ada kuota pemain U-20 untuk klub-klub di Liga Super," tutur Zulakbal.

"Ini solusi jangka pendek untuk mematangkan pemain di Liga Super tingkat senior."

"Setiap tim harus menurunkan pemain U-20 selama pertandingan dan pemain tersebut hanya dapat digantikan oleh pemain U-20 lainnya."

"Kita mampu menjadi negara 16 besar di level ini jika kita merencanakan dengan baik dan itu dapat dicapai dalam dua tahun."

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Ragil Darmawan
Sumber : NST.com.my

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Close Ads X