Kendati gagal pada kesempatan kali ini, Zulakbal yakin dengan perencanaan yang matang, Malaysia nantinya bisa lolos ke Piala Asia U-20 dan Piala Dunia U-20.
"Piala Asia U-20 adalah kompetisi tingkat atas bagi 16 tim terbaik di kawasan ini,"
"Kami memiliki kualitas untuk menjadi pemain reguler di level ini dan sangat penting bagi kami untuk menjadi pemain reguler agar kami dapat memiliki tim senior nasional yang kuat."
"Kita perlu mengekspos pemain nasional U-20 kita ke standar internasional."
Zulakbal merasa kegagalan Malaysia U-20 di Kualifikasi Piala Asia U-20 2025 karena kekuatan mental para pemain masih kurang.
"Tim saat ini memulai dengan baik setelah mengalahkan Oman tetapi berakhir dengan hasil imbang melawan Korea Utara dan kalah dari Tajikistan serta hasil imbang dengan Sri Lanka, ini menunjukkan bahwa tim kurang memiliki kekuatan mental," ujarnya.
"Tim tersebut kurang berpengalaman di tingkat internasional dan kehadiran psikolog dapat membantu mereka."
Untuk mengatasi masalah tersebut, Zulakbal membeberkan solusi jangka pendek yang terbilang cukup unik.
Menurut Zulakbal, klub-klub Liga Super Malaysia harus memiliki kuota pemain U-20.
Nantinya, pemain U-20 itu wajib dimainkan selama pertandingan dan hanya dapat digantikan dengan pemain U-20 lainnya di klub.
"Saya pikir harus ada kuota pemain U-20 untuk klub-klub di Liga Super," tutur Zulakbal.
"Ini solusi jangka pendek untuk mematangkan pemain di Liga Super tingkat senior."
"Setiap tim harus menurunkan pemain U-20 selama pertandingan dan pemain tersebut hanya dapat digantikan oleh pemain U-20 lainnya."
"Kita mampu menjadi negara 16 besar di level ini jika kita merencanakan dengan baik dan itu dapat dicapai dalam dua tahun."
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | NST.com.my |
Komentar