SUPERBALL.ID - Timnas Vietnam masih belum mampu melalui periode performa buruk mereka yang berlangsung sejak tahun 2023.
Meski telah berganti pelatih, Vietnam masih berkutat dengan rentatan hasil imbang dan kekalahan.
Dalam empat laga terakhir, Kim Sang-sik dan anak-anak asuhnya belum mencium bau kemenangan.
Di sisi lain, Timnas Thailand dan Timnas Indonesia telah membangun kerangka tim dan filosofi bermain yang kuat.
Thailand asuhan Masatada Ishii terus mengejar gaya bermain halus yang sudah dikenalnya berkat sekelompok pemain kunci.
Di antaranya Chanathip Songkrasin, Sasalak Haiprakhon, Theerathon Bunmathan, hingga Supachai Chaided.
Nama-nama tersebut dikombinasikan dengan bintang muda seperti Ekanit Panya dan Suphanat Muenta.
Ishii juga memiliki sederet bintang keturunan berkualitas seperti Patrick Gustavsson dan Jonathan Khemdee.
Tim Gajah Perang menunjukkan tajinya saat mengalahkan Filipina (3-1) dan Suriah (2-1) hingga menjuarai Piala Raja 2024.
Bulan lalu, Thailand juga menang 2-1 melawan Vietnam di Stadion Nasional My Dinh dengan menurunkan tim pelapis.
Sementara itu, Timnas Indonesia terus menambah amunisi pemain keturunan di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Perkembangan Thailand dan Indonesia terus diikuti oleh Asosiasi Sepak Bola Vietnam (VFF).
VFF telah mengarahkan komite khusus untuk terus memonitor tim-tim seperti Thailand, Indonesia dan Malaysia.
Ketiga tim tersebut dianggap sebagai pesaing terberat Vietnam di ASEAN Cup (dulu Piala AFF) akhir tahun ini.
Menurut Wakil Presiden VFF Tran Anh Tu, setiap tim di ASEAN Cup 2024 tidak bisa diprediksi.
"Dalam 3 Piala AFF terakhir, Vietnam tidak terkalahkan melawan keempat lawannya. Namun, konteksnya berbeda sekarang."
"Kenyataannya di Piala AFF, setiap lawan tidak dapat diprediksi, setiap pertandingan sangat penting."
"VFF telah mengarahkan departemen khusus untuk terus memonitor lawan seperti Thailand, Indonesia dan Malaysia."
"Ini untuk mendukung apa yang telah dilakukan staf pelatih Vietnam dan penyesuaian taktik yang tepat," kata Tuan Tran Anh Tu kepada Thanh Nien.
Lebih lanjut, Tran Anh Tu menilai bahwa Vietnam perlu lebih berkembang untuk membuat perbedaan di ASEAN Cup 2024.
"Melalui pertandingan FIFA Matchday pada bulan September dan Oktober, saya pribadi merasa bahwa tim perlu berkembang."
"Kami perlu meningkatkan kemampuan penyelesaian akhir dan kestabilan dalam gameplay."
"Selain itu, peningkatan pondasi fisik dan jiwa kompetitif juga menjadi faktor penting untuk bersaing dengan lawan kuat seperti Thailand dan Indonesia."
"Selain itu, kita juga memerlukan solusi untuk menyeimbangkan korelasi kekuatan dalam konteks pesaing di kawasan semakin kuat berkat dukungan dari pemain naturalisasi," katanya.
Mengenai kriteria pemilihan, Tran Anh Tu mengaku pihaknya akan menyerahkan sepenuhnya kepada pelatih.
“Itu sepenuhnya tergantung pada perspektif, filosofi dan perhitungan dari pelatih kepala,” tegas Tran Anh Tu.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | Thanhnien.vn |
Komentar