Pemain keturunan Indonesia-Belanda itu juga ditunjuk sebagai algojo.
Untungnya, Diks mampu melaksanakan tugasnya dengan baik.
Ia melepaskan tembakan ke arah kanan gawang dan mengecoh kiper Betis, Adrian Castillo.
Gol tersebut sukses menyelamatkan wajah Byens Hold dari kekalahan.
Laga kedua turnamen yang dijuluki warganet Indonesia sebagai 'Liga Melon' atau 'Liga Champions Rasa Melon' itu berakhir imbang 1-1.
Sebagai informasi, UEFA Conference League disebut Liga Melon karena terdapat lingkaran warna hijau pada logonya.
Dengan hasil pertandingan di atas, FC Copenhagen naik ke peringkat 25 klasemen sementara UECL dengan 1 poin.
Sayangnya, mereka masih berada di zona merah klasemen tersebut.
Sedangkan Betis menduduki peringkat ke-27 dengan poin yang sama.
Meski Copenhagen terpuruk, laga kali ini amat berkesan untuk Diks.
Editor | : | Ragil Darmawan |
Sumber | : | SuperBall.id |
Komentar