Hingga hari ini, tragedi Titanic terus mengundang banyak perhatian.
Bahkan James Cameron mendedikasikan kisahnya untuk para korban Titanic dalam filmnya tahun 1997, sebuah mahakarya yang diakui dalam karier penyutradaraannya.
Kisah Timnas Arab Saudi tidak jauh berbeda.
Namun, akar dari rasa percaya diri yang berlebihan ini berasal dari kemenangan mengejutkan 2-1 atas Argentina di Qatar.
Hal itu memicu Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) untuk meyakini keunggulan mereka sendiri.
Serangkaian keputusan Presiden SAFF Yasser Al-Misehal, yang pernah dipuji, justru menjadi awal kehancuran.
Baca Juga: Gak Gentar dengan Skuad Senior Para Lawan di ASEAN Cup 2024, Bek Timnas Indonesia: Kami Mau Juara!
Ia memutuskan menambah kuota pemain asing dari jumlah awal tujuh menjadi sepuluh, dengan delapan pemain senior dan dua pemain di bawah 21 tahun.
Itu berarti akan ada persaingan yang lebih ketat dari sebelumnya.
Sebelum perluasan, pemain Arab Saudi mampu bersaing secara setara dengan pemain asing lainnya.
Editor | : | Dwi Aryo Prihadi |
Sumber | : | TheRoar.com.au |
Komentar