SUPERBALL.ID - Ruben Amorim menegaskan tidak akan membuang filosofi bermainnya hanya demi Manchester United, skema 3-4-3 tetap akan jadi andalan Setan Merah.
Kekalahan dari Brighton membuat Man United menelan enam kekalahan di kandang musim ini dengan total 10 kekalahan dari 22 pertandingan.
Man United hanya meraih 11 poin dari 11 pertandingan sejak Ruben Amorim mengambil alih tongkas estafet kepelatihan dari Erik ten Hag.
Kini, Man United berada di posisi ke-13 klasemen sementara di mana lebih dekat ke zona degradasi ketimbang empat besar klasemen atas.
Di laga melawan Brighton, Man United hanya bisa melepaskan satu tendangan tepat sasaran dan itu berkat penalti Bruno Fernandes.
Setan Merah pun tak berdaya usai jala gawang mereka dikoyak Yankuba Minteh, Kaoru Mitoma dan Georginio Rutter secara bergantian.
Gol terakhir Brighton pun tercipta setelah Andre Onana melakukan blunder yang sangat fatal hingga berujung kekalahan telak timnya.
Kekalahan ini juga membuat Man United hanya bisa mencatat satu kali clean sheet dari 15 pertandingan di semua kompetisi dengan skema 3-4-3 andalan Amorim.
Meski begitu, pelatih asal Portugal itu tetap teguh pada keyakinannya dan tidak ingin membuang filosofi bermain itu hanya demi Man United.
Baca Juga: Bursa Transfer - Man United Sedang Nego Bek Liga Italia, Jay Idzes?
Amorim tidak akan mengorbankan skema yang membawanya meraih kesuksesan bersama Sporting Lisbon dan itu ditegaskan olehnya.
"Itu jelas," jata Amorim saat ditanya apakah ia butuh waktu lama untuk membangun Man United.
"Bagi saya, itu jelas, karena saya tidak akan mengubah cara saya melihat permainan. Saya sangat jelas tentang itu," imbuhnya.
Ia paham para pemain akan sangat menderita dengan skema yang dipakainya, pun dengan suporter yang merasakan hal yang sama tetapi ia tak peduli.
Baginya, semua komponen Man United memang harus menderita dulu saat ini dan itu wajib dilakukan oleh mereka.
"Para pemain akan menderita, saya minta maaf, para penggemar akan menderita. Saya punya satu cara untuk melakukan sesuatu, saya tahu itu akan [membawa] hasil."
"Namun, kami harus menderita saat-saat ini. Saya pikir sangat jelas bagi semua orang apa yang akan kami lakukan," kata Amorim lagi.
Keyakinan itu sebenarnya sempat menunjukkan tanda-tanda keberhasilan saat menahan imbang Liverpool dengan skor 2-2.
Lalu mengalahkan Arsenal lewat adu penalti setelah bermain dengan 10 pemain selama satu jam, namun kekakalahan dari Brighton menghancurkannya.
"Kekalahan lain di kandang. Itu tidak dapat diterima, karena kami kebobolan gol," kata Amorim lagi.
"Kami bisa bermain sepak bola tetapi [hanya] dalam waktu yang singkat, jadi tidak konsisten dan kami menjadi gugup lalu kebobolan gol."
"Sekali lagi, di awal, itu adalah satu permainan yang jelas dilakukan Brighton. Kemudian sangat sulit untuk membalikkan keadaan."
"Kami menjadi sangat cemas, sangat gugup dan mereka kembali bermain lebih baik," pungkasnya.
Editor | : | Eko Isdiyanto |
Sumber | : | SuperBall.id, Mirror.co.uk |