SUPERBALL.ID - Publik Vietnam menyoroti target yang dibebankan Erick Thohir kepada Timnas Indonesia mencapai 50 besar ranking FIFA di tahun 2045.
Blak-blakan Erick Thohir inginkan Timnas Indonesia masuk ranking 50 besar FIFA di tahun 2045 mendatang turut ditanggapi Vietnam.
Menurut Erick Thohir, Timnas Indonesia bisa menembus ranking tersebut jika disesuaikan dengan hitung-hitungan angka yang ada.
"(Tahun) 2045, saya ingin menjadi 50 besar. 50 Besar (FIFA)" kata Erick Thohir.
"Kalau dihitung-hitung dengan semua angka data yang kita punya, menurutku kita bisa masuk 50 besar," imbuhnya.
Terkesan ambisius, tetapi juga mencerminkan betapa tingginya rasa percaya diri yang dimiliki Erick Thohir saat ini.
Sebagai Ketua Umum PSSI yang menginginkan perubahan signifikan pada tubuh Timnas Indonesia, meski dinilai terlalu jauh.
Ya, target masuk 50 besar ranking FIFA dianggap Vietnam sebagai harapan yang sangat kejauhan, sebuah fakta pun diungkap.
Mengenai Timnas Indonesia dengan ranking FIFA terbaiknya hanya sampai peringkat ke-85, dan hal ini diraih pada Oktober 1998.
Baca Juga: Liga Thailand Ungkap Kelebihan Dua Bek Sayap Timnas Indonesia
Publik Vietnam lewat salah satu media lokalnya mengingatkan Erick Thohir dan Indonesia bahwa untuk bisa masuk 100 besar FIFA saja butuh proses panjang.
Apalagi masuk 50 besar FIFA, menurut media Vietnam, TheThao247.vn, target yang diusung Erick Thohir sangat kejauhan.
"Perlu diketahui, Timnas Indonesia pernah menduduki peringkat 85 dunia pada 21 Oktober 1998."
"Sampai saat ini, 85 masih merupakan posisi tertinggi yang dapat mereka taklukkan."
"Sesungguhnya untuk bisa masuk dan tetap aman di Top 100 saja itu butuh proses panjang."
"Apalagi untuk bisa masuk Top 50 dunia tentu sangat kejauhan," tulis TheThao247.vn.
Meski begitu, Erick Thohir juga menyadari kelemahan dalam manajemen PSSI serta Timnas Indonesia dalam hal keberlanjutan.
Erick pun mewanti-wanti, tak hanya kepada Timnas Indonesia, tetapi juga PSSI itu sendiri, pemerintah hingga suporter.
Bahwa apa yang sedang dibangun saat ini bukan semata-mata digunakan untuk jangka waktu yang pendek, tetapi seterusnya.
"Tapi sekali lagi, kita lemah dengan manajemen. Kami lemah dalam hal kontinuitas," kata Erick Thohir lagi.
"Saya katakan kepada banyak pendukung kami, dari pemerintah, dari FIFA, dari suporter, ini seperti maraton."
"Ini bukan hanya lari cepat 100, 100 meter. Anda harus melakukan maraton dengan sepak bola."
"Meski punya generasi emas, bukan berarti tim bisa finis nomor satu."
"Ini adalah sesuatu yang terus kami bangun dengan bakat yang kami miliki," imbuhnya.
Editor | : | Eko Isdiyanto |
Sumber | : | SuperBall.id, Thethao247.vn |