Pengakuan Joko Driyono soal Kepemilikan Saham Terbesar di Persija

By Mochamad Hary Prasetya - Jumat, 9 Maret 2018 | 15:43 WIB
Ketua Umum, Ferry Paulus, Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, bersama Plt Ketum PSSI, Joko Driyono menjelaskan polemik saham Macan Kemayoran. (MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

Kata Jokdri, saat kolaps, federasi sepak bola Australia masuk untuk mencoba menjembatani sehingga transformasi itu bisa terjadi.

Hal itu yang membuat Jokdri memutuskan untuk masuk ke dalam Persija.

Jokdri pun sangat yakin Persija bisa lebih berjaya di masa depan.

Apalagi ketika Macan Kemayoran sudah memiliki sebuah markas di Jakarta.

"100 persen secara legal harus dijamin, kalau tidak, ide, gagasan, networking kami tidak laku."

"Ini komitmen bersama bahwa Persija dalam 2-5 tahun saat markas sudah punya, stadion sudah ada, kembali lagi di ibu kota, dengan fans yang besar, Persija akan menjadi klub yang bukan klub biasa," kata Jokdri.

(Baca Juga: Jadwal Liga 1 Sudah Dipastikan, Begini Reaksi Persib Bandung)

Sebelum masuknya Gede Widiade, Persija memang terpuruk dengan dikenal sering telat membayar gaji ke pemainnya.

Kata Jokdri, ia saat ini sedang berbicara dengan pihak-pihak lainnya yang memiliki piutang dengan Persija.

"Ada opsi dikonversi menjadi saham, kami alihkan hutang dengan yang lain."