Cara Vietnam Bebas dari Virus Corona Hingga Siap Jalani Kompetisi Kembali

By Lola June A Sinaga - Senin, 27 April 2020 | 11:25 WIB
Momen keakraban suporter timnas U-22 Indonesia dan pendukung Vietnam jelang laga final SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (10/12/2019). (MOCHAMAD HARY PRASETYA/BOLASPORT.COM)

Langkah-langkah ini dilaksanakan jauh lebih awal dalam perjalanan pandemi daripada di Cina, di mana penguncian seluruh kota digunakan sebagai upaya terakhir untuk menjaga agar virus tidak menyebar lebih jauh.

Sebagai contoh, pada tanggal 12 Februari, Vietnam menempatkan seluruh kota di sekitar Hanoi di bawah karantina selama tiga minggu.

Padahal pada saat itu, hanya ada 10 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di seluruh Vietnam.

Pihak berwenang juga secara luas dan cermat mendokumentasikan siapa saja yang berpotensi melakukan kontak dengan virus.

Vietnam juga melacak kontak tingkat kedua, ketiga dan keempat dengan orang yang terinfeksi.

Semua orang ini kemudian di batasi pergerakannya secara ketat.

Dan sejak awal, siapa pun yang tiba di Vietnam dari daerah berisiko tinggi akan dikarantina selama 14 hari. Semua sekolah dan universitas juga telah ditutup sejak awal Februari.

Alih-alih bergantung pada obat-obatan dan teknologi untuk mencegah wabah virus corona, sistem pengawasan publik yang luas, dibantu oleh militer dan aparat keamanan lebih diutamakan.

Petugas keamanan atau mata-mata Partai Komunis dengan senjata lengkap dapat ditemukan di setiap jalan dan persimpangan di setiap lingkungan dan di setiap desa.