Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Cara Vietnam Bebas dari Virus Corona Hingga Siap Jalani Kompetisi Kembali

By Lola June A Sinaga - Senin, 27 April 2020 | 11:25 WIB
Momen keakraban suporter timnas U-22 Indonesia dan pendukung Vietnam jelang laga final SEA Games 2019 di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filipina, Selasa (10/12/2019). (MOCHAMAD HARY PRASETYA/BOLASPORT.COM)

SUPERBALL.ID - Vietnam mungkin jadi negara pertama di dunia yang berhasil mengalahkan virus corona hingga berani memulai kompetisi kembali.

Pemerintah Vietnam menyatakan negaranya bebas dari Covid-19 pada 23 April setelah mencatatkan tidak ada kasus baru selama 7 hari terakhir.

Status lockdown yang diberlalukan di kota Ho Chi Minh juga telah diangkat.

Melihat keadaan yang telah membaik, Asosiasi Sepak Bola Profesional Vietnam (VPF) menyatakan bahwa liga akan kembali bergulir bulan depan setelah pemerintah setempat memberikan lampu hijau.

Baca Juga: Bukan Cristiano Ronaldo atau Messi, Ini Pemain Terbaik Versi Jose Mourinho

Rencananya Liga Vietnam akan kembali bergulir pada 15 Mei 2020.

Ho Chi Minh (HCM) City FC langsung menggelar latihan perdana menyusul kabar baik tersebut dan menjadi klub Liga Vietnam pertama yang memulai latihan kembali.

“Ini adalah kegiatan yang perlu karena para pemain kami dipulangkan lantaran pandemi virus corona. Mereka tetap fit, tetapi belum siap untuk berkompetisi,” kata Presiden HCM City FC, Nguyen Huu Thang seperti dikutip SuperBall.id dari Kompas.com.

Liga Vietnam sendiri baru berjalan selama dua pekan sebelum akhirnya dihentikan akibat pandemi virus corona.

Baca Juga: Klub di Liga Italia Bisa Kembali Berlatih di Lapangan Mulai 4 Mei

Lalu, bagaimana Vietnam bisa lolos dari virus corona lebih cepat dari banyaknya negara lain di Asia Tenggara maupun Dunia?

Menurut laporan Dw.com, Vietnam sebenarnya salah satu negara dengan sistem perawatan kesehatan yang lemah dengan anggaran rendah dalam memerangi virus corona.

Namun Vietnam berhasil menekan angka penularan di negaranya.

Sejak melaporkan kasus pertama, hingga saat ini Vietnam hanya mengkonfirmasi 268 kasus positif Covid-19.

Padahal Vietnam hanya berjarak 1.100 kilometer dari China, negara yang diduga merupakan sumber virus corona.

Sementara negara-negara Eropa yang berjarak sekitar 10.000 km dari China, mengkonfirmasi ratusan ribu kasus positif Covid-19.

Baca Juga: Cerita Mike Tyson tentang Menu Latihannya yang Rasanya seperti Ditendang Tiga Orang

Selama perayaan Tahun Baru Tet pada akhir Januari, pemerintah Vietnam telah menyatakan perang dengan virus corona meskipun saat itu wabah masih terbatas di China dan belum masuk ke negaranya.

Untuk melakukan perlawanan terhadap virus, Vietnam mengutamakan kebijakan karantina yang ketat, dan melakukan penelusuran lengkap semua orang yang kontak dengan pasien positif.

Langkah-langkah ini dilaksanakan jauh lebih awal dalam perjalanan pandemi daripada di Cina, di mana penguncian seluruh kota digunakan sebagai upaya terakhir untuk menjaga agar virus tidak menyebar lebih jauh.

Sebagai contoh, pada tanggal 12 Februari, Vietnam menempatkan seluruh kota di sekitar Hanoi di bawah karantina selama tiga minggu.

Padahal pada saat itu, hanya ada 10 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di seluruh Vietnam.

Pihak berwenang juga secara luas dan cermat mendokumentasikan siapa saja yang berpotensi melakukan kontak dengan virus.

Vietnam juga melacak kontak tingkat kedua, ketiga dan keempat dengan orang yang terinfeksi.

Semua orang ini kemudian di batasi pergerakannya secara ketat.

Dan sejak awal, siapa pun yang tiba di Vietnam dari daerah berisiko tinggi akan dikarantina selama 14 hari. Semua sekolah dan universitas juga telah ditutup sejak awal Februari.

Alih-alih bergantung pada obat-obatan dan teknologi untuk mencegah wabah virus corona, sistem pengawasan publik yang luas, dibantu oleh militer dan aparat keamanan lebih diutamakan.

Petugas keamanan atau mata-mata Partai Komunis dengan senjata lengkap dapat ditemukan di setiap jalan dan persimpangan di setiap lingkungan dan di setiap desa.

Baca Juga: Legenda Liverpool Ungkap Alasan The Reds Benar-benar Membutuhkan Timo Werner

Namun ada kelemahan di balik luar biasanya Vietnam memerangi virus corona.

Kelemahannya adalah mereka yang positif Covid-19 dikucilkan dari komunitas dan di media sosial.

Seorang wanita yang kasusnya dipublikasikan di Vietnam membawa virus ke Hanoi setelah bepergian di Eropa terus dihina di media sosial karena mengabaikan instruksi seperti mendaftar dengan pihak berwenang dan melanggar kewajiban karantina.

Dia juga merupakan kasus khusus, karena ketika dia tiba, 16 orang pertama yang terinfeksi Covid-19 di Vietnam sudah sembuh dan dia dianggap sebagai orang yang membawa virus kembali ke negara itu.

Namun pengucilan semacam ini bagi mereka yang jatuh sakit menciptakan tekanan sosial yang luar biasa besar untuk tunduk pada peraturan pemerintah.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P