Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Musim ini bisa jadi merupakan musim yang buruk bagi sepak bola Spanyol di kompetisi antarklub paling bergengsi di Eropa, Liga Champions.
Di Liga Champions, Liga Spanyol diwakili oleh Real Madrid, Barcelona, Atletico Madrid, dan Sevilla.
Dari keempat klub tersebut, hanya Real Madrid yang memperoleh kemenangan di laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions.
Dalam laga yang diadakan pada Kamis (25/2/2021) dini hari WIB itu, Real Madrid berhasil mengalahkan Atalanta dengan skor 1-0.
Kemenangan tersebut membuat Real Madrid melangkahkan satu kakinya di babak perempat final Liga Champions.
Baca Juga: Lionel Messi Didesak Tolak Iming-iming Miliaran Rupiah dari Arab Saudi
Berbeda dengan Real Madrid, tiga wakil Spanyol lainnya, Barcelona, Atletico Madrid, dan Sevilla, justru menelan kekalahan di laga leg pertama babak 16 besar.
Barcelona kalah telak dengan skor 1-4 melawan Paris Saint-Germain, Sevilla kalah dengan skor 2-3 dari Borussia Dortmund, dan Atletico kalah tipis 0-1 menghadapi Chelsea.
Ketiga wakil Spanyol itu kalah dengan status sebagai tim tuan rumah di laga leg pertama.
Kekalahan tersebut membuat langkah mereka semakin berat untuk melaju ke perempat final Liga Champions.
Meski masih ada harapan di laga leg kedua, langkahnya masih akan terasa berat karena adanya peraturan gol tandang.
Baca Juga: Mesut Oezil Masih Dihantui Mimpi Buruk Usai Hijrah ke Liga Turki
Kondisi tersebut membuat Real Madrid menjadi satu-satunya klub yang bisa menyelamatkan muka sepak bola Spanyol di Liga Champions.
Kenyataan yang sedang dihadapi oleh wakil Spanyol tersebut bisa jadi yang terburuk dalam 10 tahun terakhir.
Dalam 10 musim terakhir, klub Spanyol tercatat telah enam kali memenangi Liga Champions.
Empat gelar Liga Champions di antaranya diraih oleh Real Madrid pada 2014, 2016, 2017, dan 2018.
Sedangkan dua gelar Liga Champions lainnya diraih oleh Barcelona pada 2011 dan 2015.
Baca Juga: Tembus Babak 16 Besar Liga Europa, Arsenal Harus Perbaiki Tiga Hal Ini
Selain itu, Spanyol juga selalu menempatkan dua wakilnya di babak semifinal Liga Champions selama tujuh musim, mulai 2011 hingga 2017.
Dilansir Superball.id dari The Independent, memburuknya wakil Spanyol di kompetisi Eropa musim ini tidak lepas dari situasi pandemi.
Situasi pandemi memiliki dampak luar biasa bagi kondisi finansial klub-klub Spanyol.
Kondisi keuangan yang sulit itu membuat klub-klub Spanyol kesulitan dalam membentuk skuad yang dalam.
Kedalaman skuad sangatlah penting untuk bisa selamat mengarungi kompetisi domestik maupun Eropa.
Baca Juga: Masih Moncer hingga Berusia 34 Tahun, Ini Rahasia Olivier Giroud
Selain situasi keuangan, pendekatan taktik para pelatih sepak bola Spanyol juga menjadi penyebab menurunnya performa wakil Spanyol.
Pendekatan taktik klub-klub Spanyol dinilai sudah ketinggalan zaman jika dibandingkan dengan klub dari negara lain.
The Independent mengamati taktik tiga klub wakil Spanyol di Liga Champions, Barcelona, Real Madrid, dan Atletico Madrid.
Filosofi permainan sepak bola Barcelona dianggap stagnan dan tidak mengalami perkembangan meski sempat berjaya sekitar 10 tahun yang lalu.
Baca Juga: Chelsea Sempat Nyaris Datangkan Maurizio Sarri untuk Gantikan Lampard
Sedangkan Real Madrid yang diasuh Zinedine Zidane tampak tidak memiliki filosofi sama sekali dan bermain dengan memanfaatkan nama-nama besar.
Atletico Madrid bermain dengan agresivitas tinggi di bawah asuhan Diego Simeone, namun itu beberapa kali justru tidak membuahkan hasil.
Memburuknya performa wakil Spanyol di kompetisi Eropa itu bukanlah suatu fenomena yang baru.
Sebelumnya, performa wakil Italia di kompetisi Eropa juga menurun drastis setelah 2007.
Ketika itu, sepak bola Italia juga menghadapi hal yang serupa dengan Spanyol saat ini, situasi finansial yang memburuk dan taktik yang mulai usang.
Baca Juga: Lionel Messi atau Cristiano Ronaldo? Begini Jawaban Anti Mainstream Eric Bailly