Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Langsung Lumpuh dalam Dua Hari, Bagaimana Nasib European Super League?

By Muhammad Respati Harun - Rabu, 21 April 2021 | 15:51 WIB
Ilustrasi 12 klub penggagas European Super League. (TWITTER.COM/FCBVIJ)

SUPERBALL.ID - Pembentukan European Super League (ESL) pada Minggu (18/4/2021) memantik pertentangan luar biasa dari berbagai pihak.

Pertentangan itu muncul baik dari kalangan penggemar, pemain dan pelatih, maupun otoritas seperti UEFA dan FIFA.

Berbagai tekanan pun diberikan kepada klub yang turut membentuk ESL.

Para kelompok suporter turun ke jalan untuk melakukan aksi menentang proyek ambisius tersebut.

Para pemain menyuarakan kegelisahannya mengenai ESL melalui wawancara dan media sosialnya.

Baca Juga: Teruskan Jejak Kevin/Marcus Masuk Forbes 30, Ini Reaksi Lalu Muhammad Zohri

Sedangkan UEFA sempat berujar akan memberi sanksi tegas kepada klub yang ikut terlibat dalam ESL.

UEFA bahkan menyatakan bakal melarang klub tersebut untuk ikut dalam kompetisi domestik maupun Eropa.

Selain itu, otoritas sepak bola Eropa itu juga akan melarang pemain dari klub pendiri ESL untuk membela tim nasionalnya.

Berbagai tekanan itu sepertinya sangatlah ampuh dalam melumpuhkan ESL yang baru berusia dua hari.

Pada Rabu (21/4/2021) dini hari WIB, enam klub Inggris yang sempat tergabung dalam ESL resmi menyatakan undur diri.

Baca Juga: Cari Pengganti Jose Mourinho, Tottenham Dekati Maurizio Sarri?

Enam klub itu adalah Chelsea, Manchester City, Liverpool, Manchester United, Arsenal, dan Tottenham.

Pengunduran diri itu tidak hanya disebabkan karena desakan dari suporter, pemain, dan pelatih, tetapi juga dari pemerintah Inggris.

Dilansir Superball.id dari The Guardian, jumlah klub yang undur diri itu sangat mungkin bakal bertambah.

Dua klub asal Italia, AC Milan dan Inter Milan, dikabarkan mulai mempertimbangkan untuk langsung melompat keluar dari ESL.

Baca Juga: Ed Woodward Mundur dari Man United, Gara-gara European Super League?

Jika kabar itu benar terwujud, maka ESL bakal hanya menyisakan empat klub pendiri, yakni Real Madrid, Atletico Madrid, Barcelona, dan Juventus.

The Guardian mengabarkan proyek yang dikepalai oleh presiden Real Madrid, Florentino Perez, itu tetap berlanjut meski keadaannya saat ini compang-camping.

ESL berencana untuk merancang kembali proyeknya setelah ditinggalkan oleh klub pendirinya.

Baca Juga: Raffi Ahmad Dinilai Salah Paham, Akuisisi Rans Cilegon FC Bermasalah?

"Kami akan mempertimbangkan untuk merancang kembali proyek ini," ujar ESL melalui pernyataan resminya.

ESL tampak ngotot untuk mengadakan kompetisinya sendiri demi mengatasi kesulitan finansial yang dialami oleh klub besar akibat pandemi Covid-19.

Selain itu, ESL ingin menyelenggarakan kompetisi baru di Eropa karena menilai sistem saat ini tidak bekerja dengan baik bagi klub-klub besar.

"Tujuan kami adalah membuat sepak bola berkembang dengan menciptakan penghasilan dan stabilitas," imbuh ESL.

Baca Juga: Faktor Besar yang Membuat European Super League Dibenci Dunia

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P