Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Presiden UEFA Akhirnya Akui Tak Fair, Inggris Telanjur ke Final Euro 2020 Bagaimana?

By Dwi Aryo Prihadi - Sabtu, 10 Juli 2021 | 09:54 WIB
Kapten Timnas Inggris Harry Kane dkk akan menghadapi Italia di final Euro 2020. Presiden UEFA Aleksander Ceferin akhirnya menyesal dan mengakui ajang kali ini tak fair dan sangat menguntungkan Inggris. (TWITTER.COM/EURO2020)

Dua finalis, Inggris dan Italia, sama-sama memainkan tiga pertandingan grup mereka di kandang masing-masing.

Inggris, yang juga memainkan laga babak 16 besar dan semifinal di Wembley, hanya menempuh perjalanan sejauh 3.874 kilometer.

Itu sangat kontras dengan jarak perjalanan yang harus ditempuh Swiss, yang mencapai 15.485 kilometer.

Belgia, yang tersingkir di babak perempat final, melakukan perjalanan terjauh kedua dengan 10.245 kilometer.

Sedangkan jarak terpendek dilalui Skotlandia, yang gagal lolos dari fase grup, dengan hanya menempuh 1.108 kilometer.

Baca Juga: Italia Jumpa Inggris di Final Euro 2020, Roberto Mancini Ungkap Satu Masalah

Artinya, terdapat perbedaan jarak tempuh yang cukup mencolok antara Swiss dan Skotlandia, yakni 14.377 kilometer.

Bek Wales Chris Gunter bahkan menyebut format Euro 2020 bak lelucon setelah timnya dikalahkan Denmark di Amsterdam pada babak 16 besar usai menempuh jarak total 9.156 kilometer.

Ceferin pun akhirnya mengakui bahwa format Euro 2020 tidak fair (adil) meski terkesan terlambat karena Inggris telanjur ke final.

Ia pun mengaku format ini kemungkinan tidak akan diterapkan kembali untuk gelaran Euro edisi berikutnya.