Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Ada sosok pelatih asal Indonesia di balik keberhasilan Kevin Cordon mengukir kisah luar biasa di Olimpiade Tokyo 2020.
Cordon berhasil mengejutkan dengan menjadi pemain pertama dari Amerika Latin yang berhasil lolos ke babak semifinal Olimpiade.
Pebulu tangkis yang membawa nama Guatemala itu berhasil membuka kiprahnya dengan menyapu bersih kemenangan di dua laga fase grup nomor tunggal putra.
Cordon bahkan menekuk unggulan Grup C, yakni Angus Ng Ka-long (Hong Kong) yang berada di peringkat ke-9 dunia.
Sedangkan Cordon berada jauh di bawah Ng Ka-long, yakni menempati peringkat ke-56 dunia.
Cordon kemudian melanjutkan cerita luar biasanya dengan menang atas andalan Belanda, Mark Caljouw, di putaran pertama fase knockout.
Lalu, di babak perempat final, Cordon lagi-lagi mengejutkan dengan menaklukkan Heo Kwang-hee (Korea Selatan) dengan skor 21-13, 21-18.
Padahal, Kwang-hee sebelumnya meraih hasil yang fenomenal dengan menyingkirkan unggulan nomor 1 dunia, Kento Momota (Jepang), di fase grup.
Dengan keberhasilan tersebut, Cordon berhak melaju ke semifinal tunggal putra bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020.
Namun, kisah ajaib Cordon di Olimpiade Tokyo 2020 harus terhenti pada babak semifinal, Minggu (1/8/2021).
Baca Juga: Hasil Bulu Tangkis Olimpiade Tokyo 2020 - Dongeng Fantastis Kevin Cordon Terhenti di Tangan Axelsen
Di babak semifinal, Cordon takluk di tangan peringkat 2 dunia asal Denmark, Viktor Axelsen.
Meski demikian, Cordon berpeluang meraih medali karena masih harus tampil di babak perebutan medali perunggu.
Di babak tersebut, Cordon akan menghadapi pebulu tangkis Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, Senin besok (2/8/2021).
Kehebatan Cordon tersebut tidak lepas dari peran sang pelatih yang ternyata berasal dari Indonesia.
Dilansir Superball.id dari Kompas.com, sosok pelatih itu memiliki nama Muamar Qadafi.
Baca Juga: Pelatih Takut Greysia/Apriyani Alami Hal Mengerikan seperti Marcus/Kevin
Nama Qadafi pertama kali mencuat ketika Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto, mengungkapkannya.
"Dia (Cordon) dilatih pelatih dari Indonesia, kalau tidak salah namanya Khadafi," tulis pria yang akrab disapa Koh Rudy sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Sejumlah pengamat bulu tangkis nasional kemudian menjelaskan bahwa sosok tersebut memiliki nama asli Muamar Qadafi dan berasal dari Solo.
Di laman resmi Olimpiade, nama pelatih Cordon adalah Jose Maria Solis yang merupakan eks pebulu tangkis asal Guatemala.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Gagal Bawa Pulang Medali, Ahsan/Hendra Enggan Berhenti Bermain
Meski demikian, Qadafi memang tercatat sebagai pelatih Cordon sesuai catatan laman resmi asosiasi bulu tangkis Guatemala.
Dilansir Superball.id dari Kompas.tv, Qadafi merupakan salah satu dari tiga pelatih bulu tangkis Guatemala, bersama Solis dan Luis Sarachini.
Qadafi juga hadir menemani perjalanan Cordon sepanjang Olimpiade Tokyo 2020 yang dibuktikan oleh unggahan akun Twitter Komite Olimpiade Guatemala.
Unggahan tersebut menampilkan selebrasi Qadafi seusai Cordon menekuk Mark Caljouw.
¡Vamos Guate! ????????????????️
???? La celebración del entrenador Muamar Qadafi tras la victoria de Kevin Cordón ante Mark Caljouw.#RetoTokyo #PasiónPorGuatemala #NuestraMetaLosValores @CDAG_Guatemala pic.twitter.com/Un0sutjKpi
— C O G (@COGuatemalteco) July 29, 2021
Baca Juga: Hasil Zohri dan Alvin di Olimpiade Tokyo Diapresiasi Ketum PB PASI
"Ayo Guatemala!" ujar Qadafi dalam bahasa Spanyol dari pinggir lapangan.
Qadafi sendiri merupakan mantan pemain PB Djarum yang kemudian menjadi asisten teknis untuk tim lokal di Indonesia pada 2000.
Perjalanan Qadafi ke luar negeri bermula pada 2005, ketika itu Qadafi menerima tawaran untuk menjadi pelatih tim bulu tangkis Peru.
Qadafi kemudian sempat melatih tim bulu tangkis lokal di Ekuador sebelum akhirnya berlabuh ke tim bulu tangkis Guatemala pada 2009.
Baca Juga: Kisah Erwin Abdullah Menangis di Athena sampai Terharu di Tokyo