Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
“Hanya saja saya memberikan pendapat jika saya merasa hal tersebut tidak logis dan memberatkan pihak manapun, saya akan menyampaikan pandangan saya yang tulus."
"Bagi saya itu bukan intervensi, melainkan untuk memberikan pendapat. Ada perbedaan antara dua hal itu," tambahnya.
Tunku Ismail menegaskan, sangat mudah untuk mengatakan "tangan tersembunyi".
"Jangan tempatkan saya di posisi itu karena Anda ingin menyelamatkan kulit Anda sendiri dan membiarkan persepsi seolah-olah saya mengendalikan segalanya," tegas Tunku Ismail, seperti dikutip SuperBall.id dari New Straits Times.
Dia menghimbau semua pihak yang terlibat, terutama FAM, untuk menerima kelemahan itu, mengakui kegagalan setelah disingkirkan Timnas Indonesia, tidak ngeles lagi, lalu mengubahnya menjadi kekuatan.
Bukannya mengambil jalan keluar yang mudah dengan menyalahkan pihak lain.
Sementara itu, Presiden FAM Datuk Hamidin Mohd Amin mengatakan ia secara pribadi menghormati kritik yang diberikan oleh Tunku Ismail.
“Saya memberikan penghormatan kepada TMJ (Tunku Mahkota Johor) dan akan melihat proposal yang diajukan olehnya, sebagai mantan presiden FAM, mengenai kegagalan tim nasional."
"Kami mengambil dari sudut pandang positif semua komentar dan kami akan menyempurnakan saran untuk kepentingan semua pihak, terutama dalam pengelolaan sepak bola nasional," kata Hamidin.
Baca Juga: Pilih Pelatih Korea Ketimbang Jepang, Malaysia Bantah Tudingan Tiru Timnas Indonesia