Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih berusia 70 tahun tersebut juga mengungkapkan mengapa dirinya tak pernah terlibat di kursi eksekutif UEFA atau FIFA.
Faktor utama adalah dia akan selalu menentang organisasi-organisasi seperti itu.
Menurutnya, ia bisa saja dengan mudah duduk di posisi tertinggi di FIFA atau UEFA dengan segala kemampuan yang dipunya.
Tetapi ia tak akan pernah mau menerima posisi tersebut, jika suatu saat mendapat tawaran.
"Mengapa menurut Anda saya tidak berada di komite mana pun di FIFA atau UEFA dengan keahlian saya? Karena saya selalu menentang organisasi semacam ini," tegasnya.
Baca Juga: Portugal Alami Kerugian Besar Jelang Lawan Turki di Play-off Piala Dunia 2022
Van Gaal pun terlihat dapat berpegang teguh dengan ucapannya tersebut.
Buktinya, mantan pemain Timnas Belanda Belanda lebih memilih menganggur saat Manchester United memecat dirinya pada 2016 lalu.
Ia baru terjun ke dunia sepak bola lagi saat Timnas Belanda memanggilnya untuk kembali menjadi pelatih pada 2021 lalu.
Hal tersebut dikarenakan, Timnas Belanda ingin menjadi juara grup pada saat babak kualifikasi Piala Dunia 2022.
Timnas Belanda asuhan Van Gaal, pernah terlihat melancarkan aksi protes terhadap masalah hak asasi yang terjadi di Qatar.
Mereka tergabung dengan Norwegia dan Jerman, yang melakukan hal serupa pada saat babak kualifikasi Piala Dunia tahun lalu.
Mereka kompak mengenakan kaos dan slogan yang menyindir masalah yang ada di Qatar tersebut.