Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Media Vietnam menyoroti program naturalisasi Timnas U-19 Indonesia menjelang Piala Dunia U-20 2023. Sebut Garuda Nusantara takut jadi lumbung gol.
Bukan hanya di timnas senior, Shin Tae-yong memang tengah menggalakkan program naturalisasi di level U-19.
Hal itu dilakukan agar kualitas Timnas U-19 Indonesia semakin meningkat menjelang bergulirnya Piala Dunia U-20 2023.
Seperti diketahui, Indonesia telah ditunjuk menjadi tuan rumah pada ajang tersebut.
Menurut Shin, Timnas U-19 Indonesia membutuhkan pemain yang siap bertarung dengan pemain yang lebih kuat.
Pasalnya, Timnas U-19 Indonesia tidak hanya melawan tim-tim Asia, melainkan juga Eropa, Amerika Selatan, dan lain-lain.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa para pemain dari benua-benua tersebut memiliki postur tubuh yang lebih tinggi dari Indonesia.
"Khusus untuk tim U-19 membutuhkan pemain baru termasuk program naturalisasi."
"Ini harus dilakukan karena persaingan di Piala Dunia U-20 akan berjalan keras, ketat, dan berat."
"Sehingga dibutuhkan pemain yang benar-benar siap dari sisi apapun," kata Shin Tae-yong, dikutip dari laman resmi PSSI.
Ia menambahkan, "Skill juga bagus, tetapi tingginya kurang."
"Saat tampil di Piala Dunia U-20, kita akan menghadapi tim dengan postur yang tinggi-tinggi dan kekar."
"Jadi tentu di tim ini butuh pemain baru termasuk pemain naturalisasi."
Baca Juga: Bertemu Timnas U-19 Indonesia di Piala Asia U-20, Vietnam Berharap Dapat yang Terbaik
Akan tetapi, rencana Shin Tae-yong untuk menaturalisi pemain di level U-19 mendapat ejekan dari media Vietnam.
Media Vietnam, Soha, menyebut program naturalisasi dilakukan oleh Indonesia karena takut menjadi lumbung gol.
"Setelah tersingkir dari babak penyisihan grup Piala AFF U-19 2022, Indonesia mungkin sebagian melihat masalah internal."
"Mereka dalam posisi kewalahan menghadapi Thailand dan Vietnam. Tapi ini hanya tim yang bagus di benua ini."
"Ketika 'berenang' ke laut besar, Indonesia harus menghadapi kekuatan Asia dan seluruh dunia."
"Karena itu, mereka memahami bahwa dengan potensi yang ada saat ini, Timnas U-20 Indonesia yang sebagian besar intinya adalah generasi U-19 saat ini, akan dengan mudah menjadi lumbung gol bagi lawan."
"Untuk membantu memperbaiki situasi secepat mungkin, tidak ingin kehilangan muka di turnamen di mana ia menjadi tuan rumah, pelatih Timnas U-20 Indonesia mengusulkan opsi naturalisasi."
"Dia juga mengakui ini adalah cara tercepat dan paling mungkin saat ini," tulis Soha.