Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - FIFA Matchday di bulan September 2022 adalah hari yang sangat indah untuk sepak bola Indonesia.
Tim besutan Shin Tae-yong berhasil memenangi dua kali pertandigan menghadapi Timnas Curacao.
Di pertandingan pertama, Sabtu (24/9/2022), Timnas Indonesia yang sempat tertinggal lebih dulu mampu membalikkan keadaan.
Duel yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, itu berakhir dengan skor 3-2 untuk kemenangan Timnas Indonesia.
Kemudian di laga kedua, Selasa (27/9/2022), Timnas Indonesia sukses mengalahkan Curacao 2-1 di Stadion Pakansari, Bogor.
Baca Juga: Rekap Hasil Tim ASEAN di FIFA Matchday - Timnas Indonesia dan Vietnam Sapu Bersih, Laos Paling Buruk
Hasil tersebut tentu menjadi pencapaian yang istimewa bagi skuad Timnas Indonesia.
Pasalnya, Curacao bukanlah lawan yang sembarangan, mereka unggul 70 peringkat dari Timnas Indonesia di ranking FIFA.
Sebelum kedua tim bertanding, Curacao menempati peringkat 84 dunia.
Sedangkan Timnas Indonesia berada di posisi 155 ranking FIFA.
Namun, berkat dua kemenangan yang didapat skuad Garuda melawan Curacao, Timnas Indonesia kini membuat lompatan besar di ranking FIFA dengan tambahan lebih dari 14 poin.
Kenapa Curcao Bisa Dikalahkan Timnas Indonesia?
Di balik dua kemenangan beruntun Timnas Indonesia atas Curacao, ada satu hal yang menjadi sorotan media Vietnam (Giaitri Arttimes).
Menurut Giaitri, salah satu penyebab mengapa Curacao bisa dikalahkan oleh Indonesia karena masih banyaknya jumlah pemain mereka yang menganggur (6 pemain).
"Ada satu hal yang perlu diperhatikan dalam komposisi tim Curacao yang berangkat ke Indonesia untuk melakoni laga persahabatan FIFA Matchday pada bulan September," tulis media Vietnam.
"Ada 6 pemain Curacao yang masih menganggur. Dan yang lebih mnegejutkan lagi, enam penganggur ini nyaris menjadi pilar utama dan bintang terbesar."
Keenam pemain Curacao yang menganggur itu adalah kapten Cuco Martina, bek Michael Maria, gelandang Shermaine Martina, duo striker Gevaro Nepomuceno, Gino van Kessel serta pemain bintang nomor satu Leandro Bucuna.
Leandro Bucuna pernah menjadi andalan Aston Villa dan Reading sebelum kontraknya dengan Cardiff City berakhir.
Hingga saat ini Leandro Bucuna belum bisa menemukan tim yang cocok untuk dirinya bergabung.
Sang kapten Cuco Martina juga pernah bermain untuk Southampton, Everton, Stoke City sebelum kembali ke Belanda dan menganggur sejak Juni lalu.
"Jelas, terlalu lama pemain menganggur membuat penampilan Curacao di bawah Indonesia," tulis media Vietnam.
"Ini juga bisa menjadi alasan bagi Indonesia untuk meraih dua kemenangan melawan tim wakil CONCACAF."
Akan tetapi, apabila kita melihat jalannya pertandingan, performa Timnas Indonesia memang tampak lebih baik daripada Curacao, khususnya di laga kedua.
Hal itu terlihat saat skuad Timnas Indonesia yang kerap melakukan pressing sehingga membuat para pemain Curacao tak leluasa dalam menguasai bola.
Apalagi pasca meraih kemenangan di laga pertama dan tampil di depan pendukungnya sendiri, skuad Garuda terlihat bermain dengan sangat percaya diri.
Sebaliknya, para pemain Curacao seakan frustrasi karena tak mampu mendominasi jalannya pertandingan sehingga mereka sering melakukan pelanggaran keras dan bahkan berbuah kartu merah.