Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Tragedi Malang Direspons Media Luar Negeri, Berpotensi Terkena Hukuman FIFA yang Berdampak pada Piala Dunia U-20?

By Wibbiassiddi - Minggu, 2 Oktober 2022 | 11:07 WIB
Kericuhan dan kerusuhan mewarnai pertandingan pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC dan Persebaya Surabaya, di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Sabtu (1/10/2022) (KOMPAS.com/Suci Rahayu)

SUPERBALL.ID - Laga antara Arema FC versus Persebaya Surabaya berakhir ricuh, keributan tersebut menyebabkan 127 orang meninggal.

Pertandingan yang berlangsung pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB itu berakhir dengan kemenangan Persebaya Surabaya (skor 3-2).

Kekalahan Arema FC lantas membuat suporter merasa kecewa dan meluapkan emosinya dengan masuk ke lapangan.

Aparat yang ingin menetralisir keadaan terpaksa menembakkan gas air mata karena ada banyak suporter yang masuk kelapangan.

Baca Juga: Ketum PSSI Stop Liga 1 Seminggu Akibat Tragedi di Malang, Persib Vs Persija Terdampak

Kericuhan bahkan berlanjut hingga luar stadion, dan akhirnya menewaskan ratusan suporter.

Tragedi yang menewaskan ratusan suporter ini mendapatkan tanggapan serius dari berbagai pihak.

Bahkan PSSI terpaksa menunda pertandingan Liga 1 selama seminggu ke depan.

Tidak hanya media lokal, media Inggris juga ikut memberitakan tragedi Malang tersebut.

Pasalnya dengan jumlah korban hingga 127 suporter, ini menjadi tragedi paling mengkhawatirkan di tahun 2022.

Posisi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2022 juga terancam hilang, karena bisa saja FIFA menjatuhkan hukuman pada Indonesia.

Pasalnya tragedi Malang yang terjadi di Stadion Kanjuruhan melanggar beberapa poin seperti yang ada di FIFA Disciplinary Code.

Dalam pasal 16 FIFA Discipline Code, pihak tuan rumah bertanggung jawab atas keamanan sebelum dan sesudah pertandingan.

Baca Juga: Sepak Bola Indonesia Berduka, 127 Orang Meninggal Akibat Kericuhan di Laga Arema FC Vs Persebaya

Bunyi FIFA Discipline Code

1. Klub tuan rumah dan asosiasi bertanggung jawab atas ketertiban dan keamanan baik di dan di sekitar stadion sebelum, selama dan setelah pertandingan. Mereka bertanggung jawab untuk insiden dalam bentuk apa pun dan dapat dikenakan tindakan disipliner dan arahan kecuali mereka dapat membuktikan bahwa mereka tidak lalai dalam cara dalam organisasi pertandingan. Secara khusus, asosiasi, klub dan perangkat pertandingan berlisensi yang menyelenggarakan pertandingan harus:

a) menilai tingkat risiko yang ditimbulkan oleh pertandingan dan memberitahu badan FIFA dari mereka yang sangat berisiko tinggi;

b) mematuhi dan menerapkan aturan keselamatan yang ada (peraturan FIFA, hukum nasional, perjanjian internasional) dan mengambil setiap keselamatan tindakan pencegahan yang dituntut oleh keadaan di dalam dan di sekitar stadion sebelum, selama dan setelah pertandingan dan jika insiden terjadi;

c) memastikan keamanan ofisial pertandingan dan para pemain dan ofisial tim tamu selama mereka tinggal;

d) tetap memberi informasi kepada otoritas lokal dan berkolaborasi dengan mereka secara aktif dan efektif;

e) memastikan bahwa hukum dan ketertiban dipertahankan di dalam dan di sekitar stadion dan bahwa pertandingan diatur dengan benar.

Baca Juga: Persib Bandung Vs Persija Jakarta - Luis Milla Waspadai 2 Mantan Anak Asuhnya di Timnas Indonesia

Tetapi pada pertandingan tersebut banyak hal yang dilanggar, karena itulah FIFA kemungkinan akan memberikan hukuman pada Arema FC dan PSSI.

Dalam FIFA Discipline Code, jika ada pelanggaran maka akan ada beberapa sanksi.

1. Tindakan disipliner berikut dapat dikenakan pada orang:

a) peringatan;

b) teguran;

c) denda;

d) pengembalian penghargaan;

e) penarikan gelar.

2. Tindakan disipliner berikut dapat dikenakan pada orang perseorangan:

a) skorsing untuk sejumlah pertandingan tertentu atau untuk periode tertentu;

b) larangan masuk ke ruang ganti dan/atau bangku cadangan;

c) larangan mengambil bagian dalam kegiatan yang berhubungan dengan sepak bola;

d) layanan sepak bola komunitas.

3. Tindakan disipliner berikut hanya dapat dikenakan pada badan hukum (klub/tim):

a) larangan transfer;

b) memainkan pertandingan tanpa penonton;

c) memainkan pertandingan dengan jumlah penonton terbatas;

d) memainkan pertandingan di wilayah netral;

e) larangan bermain di stadion tertentu;

f) pembatalan hasil pertandingan;

g) pengurangan poin;

h) degradasi ke divisi yang lebih rendah;

i) pengusiran dari kompetisi yang sedang berlangsung atau dari kompetisi yang akan datang;

j) denda;

k) pengulangan pertandingan;

l) pelaksanaan rencana pencegahan.

4. Denda tidak boleh kurang dari CHF 100 atau lebih dari CHF 1.000.000.

5. Asosiasi secara bersama-sama bertanggung jawab atas denda yang dikenakan pada tim perwakilan pemain dan ofisial. Hal yang sama berlaku untuk klub sehubungan dengan pemain mereka dan pejabat.

6. Tindakan disipliner yang diatur dalam Kode ini dapat digabungkan.

Melihat aturan FIFA Disciplinary Code tersebut, bisa saja Indonesia dinilai gagal memenuhi aturan FIFA.

Pasalnya, Indonesia gagal memberikan keamanan selama sebelum dan sesudah pertandingan.

Akibat paling besar dari hukuman FIFA adalah Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P