Ini Dalih Kapolda Jatim soal Tembakan Gas Air Mata ke Arah Suporter, Padahal Sudah Dilarang FIFA

By M Hadi Fathoni - Minggu, 2 Oktober 2022 | 16:55 WIB
Penggunaan gas air mata dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. (KOMPAS.COM/Suci Rahayu)

SUPERBALL.ID - Pihak pengamanan yang bertugas menjaga pertandingan pekan kesebelas Liga 1 2022-2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya banjir kritikan.

Kejadian yang tidak diinginkan kembali terulang di dunia sepak bola Indonesia.

Terjadi aksi ricuh yang berkaitan dengan suporter dan pihak pengamanan setelah laga Arema FC melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

Aksi ricuh tersebut terjadi tak lama setelah wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga.

Dalam pertandingan tersebut, Arema FC harus mengakui keunggulan tim tamu dengan skor 2-3.

Kekalahan Arema FC tersebut tak dapat diterima oleh kalangan suporternya.

Oleh karena itu, satu per satu suporter Arema pun nekat turun ke lapangan seusai laga.

Menanggapi aksi tersebut, pihak pengamanan stadion langsung bereaksi dengan cepat.

Akan tetapi, reaksi para pengaman stadion ini yang menjadi perhatian khusus dari seluruh penggemar sepak bola di Indonesia.

Dalam menangani aksi suporter tersebut, pihak pengamanan melakukan tindakan yang tidak bisa diterima oleh para penggemar sepak bola.