Ini Dalih Kapolda Jatim soal Tembakan Gas Air Mata ke Arah Suporter, Padahal Sudah Dilarang FIFA

By M Hadi Fathoni - Minggu, 2 Oktober 2022 | 16:55 WIB
Penggunaan gas air mata dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang. (KOMPAS.COM/Suci Rahayu)

Para suporter diklaim ingin mempertanyakan kepada pihak klub mengapa mereka bisa kalah dalam laga yang penuh akan gengsi tersebut.

"Mereka (suporter) turun untuk tujuan mencari pemain dan pihak manajemen."

"Kenapa bisa kalah?" ujar Irjen Pol Nico Afinta, sebagaimana yang dikutip SuperBall.id dari Kompas.com.

Namun, jumlah suporter yang turun ke lapangan semakin lama semakin banyak.

Baca Juga: Berkaca dari Insiden Serupa, Ini Sanksi yang Bisa Diterima Indonesia Akibat Tragedi Kanjuruhan

Hal tersebut membuat pihak pengamanan stadion tak mampu membendung lautan massa itu.

Alhasil jajaran keamanan langsung menembakkan gas air mata ke arah para suporter guna mendorong mundur mereka.

"Terpaksa jajaran keamanan menembakkan gas air mata," tutup Kapolda Jatim tersebut.

Penembakan gas air mata yang dilakukan oleh pihak pengamanan ini juga dijadikan kambing hitam atas kejadian ini.

Para suporter menuding penembakan gas air mata ini adalah salah satu penyebab utama banyaknya korban jiwa yang tumbang dalam tragedi Kanjuruhan.

Hal itu dikarenakan gas air mata ditembakkan ke arah para suporter yang sedang berkerumun.

Sehingga para suporter terkena efek dari gas tersebut dan mengalami sesak nafas akibat kekurangan oksigen.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)