Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Pengamat sepak bola Malaysia, Rizal Hashim, menyebut tindakan pencegahan harus dilakukan untuk memastikan tragedi Kanjuruhan tak terjadi di negaranya.
Seperti diketahui, sepak bola Indonesia saat ini tengah berduka menyusul tragedi Kanjuruhan yang terjadi beberapa waktu lalu.
Sedikitnya 125 orang, termasuk 32 anak-anak, tewas dalam insiden yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB itu.
Insiden ini bermula ketika ribuan suporter menyebu lapangan usai laga Arema FC versus Persebaya Surabaya.
Aparat keamanan kemudian menembakkan gas air mata yang menyebabkan para penggemar panik berlarian keluar dari stadion.
Hal ini menyebabkan gerombolan suporter berdesak-desakan hingga akhirnya ada yang terjatuh dan terinjak.
Berdasarkan jumlah korban jiwa, ini menjadi insiden paling kelam ketiga dalam sejarah sepak bola.
Tak ayal, tragedi Kanjuruhan kini menjadi sorotan seluruh dunia, termasuk negara tetangga Malaysia.
Memiliki kultur sepak bola yang tidak jauh beda dengan Indonesia, tragedi ini tentu menjadi peringatan bagi Malaysia.
Oleh karena itu, pengamat sepak bola Malaysia Rizal Hashim mengimbau seluruh pihak terkait untuk melakukan tindakan pencegahan.
Rizal mendesak Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan Liga Sepak Bola Malaysia (MFL) bekerja sama dengan Kepolisian Malaysia dan otoritas setempat.
Ia juga menuntut adanya kampanye kesadaran dan keberadaan tim keamanan stadion untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.
Ia mengimbau agar semua pemangku kepentingan membahas aspek keamanan secara holistik tanpa bergantung sepenuhnya pada kepolisian.
Selain itu, ia menyarankan penggunaan terknologi seperti kamera tersembunyi di dalam dan di luar stadion.
"FAM dan MFL dapat memulai diskusi dengan pemerintah dan pemilik stadion untuk memastikan bahwa setiap stadion di negara ini dilengkapi dengan kamera tersembunyi," kata Rizal, dikutip SuperBall.id dari Stadium Astro.
“Pengelola stadion juga harus memiliki struktur organisasi yang mengutamakan keselamatan dan rencana evakuasi di bawah pengawasan kepala petugas keamanan yang ditunjuk oleh stadion."
“Untuk menumbuhkan kesadaran, kita harus mengadakan kampanye anti-kekerasan sebagai pengingat kepada penggemar untuk selalu berperilaku baik saat menonton sepak bola di stadion,” tambahnya.
Meski begitu, Rizal menilai suporter sepak bola Malaysia umumnya sudah dewasa dan tidak mudah terombang-ambing oleh emosi yang berujung pada perkelahian.
"Saya percaya penggemar sepak bola kami secara umum tidak terdorong secara emosional sampai pada titik kerusuhan."
"Meski ramai di media sosial, saya yakin suporter sepak bola lokal sudah dewasa dan waras," ujarnya.