Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mendapat kritik setelah memutuskan untuk melakukan laga uji coba melawan Kamboja dan Maladewa jelang Piala AFF 2022.
Beberapa waktu lalu, FAM mengonfirmasi bahwa Timnas Malaysia akan melakoni dua laga uji coba jelang Piala AFF 2022 mendatang.
Mereka akan beruji tanding melawan Kamboja dan Maladewa sebelum turnamen tersebut bergulir.
Akan tetapi, agenda tersebut mendapat kritikan pedas dari dua legenda Timnas Malaysia.
Dua legenda Timnas Malaysia, yakni Khalid Ali dan Datuk M. Karathu mengatakan bahwa dua pertandingan Malaysia ini seperti tak ada gunanya.
Khalid Ali mengatakan bahwa Malaysia seharusnya bisa mendapat lawan yang lebih baik daripada Kamboja dan Maladewa.
Hal itu dikarenakan prestasi yang dimiliki oleh Kamboja dan Maladewa dirasa tak sebanding dengan Malaysia.
“Kami adalah tim yang lolos ke Piala Asia, kami harus mencari tim yang lebih baik dari kami," ucap Khalid Ali, dikutip SuperBall.id dari Harian Metro.
"Posisi peringkat adalah tolok ukur yang menunjukkan kekuatan tim, jadi kami harus mencari peringkat yang lebih baik," tambahnya.
Penggawa Timnas Malaysia era 80-an tersebut merasa Kim Pan-gon hanya ingin menguji taktik barunya di Timnas Malaysia.
Oleh sebab itu, ia tak perlu menghadapi tim-tim yang lebih kuat daripada Kamboja dan Maladewa.
Namun, apapun alasannya Khalid Ali tak menganggap dua pertandingan tersebut bisa menaikkan level permainan Timnas Malaysia.
“Mungkin Kim Pan-gon punya alasan, termasuk menurut saya ini hanya pertandingan latihan untuk tim sebelum Piala AFF nanti.
“Mungkin dia juga ingin menguji pemain baru atau ingin menguji taktik baru yang ingin dia terapkan di tim, oleh karena itu cari tim yang berpangkat rendah.
Baca Juga: Timnas Indonesia Tak Dianggap, Pakar Malaysia Sebut 3 Tim Ini Bakal Beri Tantangan di Piala AFF 2022
“Tapi sekali lagi, saya berharap setelah ini kita mencari tim yang tinggi agar bisa meningkatkan permainan kita, kalah tidak apa-apa karena para pemain akan belajar sesuatu dari tim yang kuat," jelas Khalid Ali.
Anggapan Khalid Ali tersebut mengingatkan kita dengan langkah mengejutkan yang dilakukan oleh PSSI pada September 2022 lalu.
Saat itu PSSI mengambil langkah untuk mempertemukan Timnas Indonesia melawan Curacao di dua pertandingan persahabatan bertaraf FIFA.
Hal ini tentu merupakan langkah yang cukup berani diambil PSSI.
Mengingat Timnas Indonesia dan Curacao memiliki perbedaan peringkat FIFA yang terpaut jauh.
Saat itu Timnas Indonesia berada di peringkat 155 versi FIFA, sementara Curacao berada di posisi ke-84.
Akan tetapi, Datuk M. Karathu memiliki alasan logis mengapa FAM tak bisa mencontoh langkah PSSI.
Ia mengatakan bahwa Malaysia sebenarnya ingin mengikuti jejak Timnas Indonesia yang beradu tanding dengan tim kuat.
Akan tetapi, tak ada tim kuat yang mau bertanding melawan Malaysia di akhir tahun nanti.
Hal itu dikarenakan beberapa tim kuat akan berlaga di Piala Dunia 2022.
Baca Juga: Beda Nasib Pemain Abroad Timnas Indonesia dan Vietnam Jelang Piala AFF 2022
Selain itu, laga persahabatan ini tak masuk dalam agenda FIFA karena hanya berstatus persiapan jelang Piala AFF 2022 saja.
“Saya pikir, mungkin Timnas Malaysia ingin bermain melawan tim peringkat tinggi, tetapi tidak ada yang mau bermain karena Piala Dunia (di Qatar) sedang berlangsung saat itu," jelas Datuk M. Karuthu.