Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
SUPERBALL.ID - Mantan Sekjen PSSI, Nugraha Besoes, mengembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON), Jakarta, Senin (6/2/2023) pukul 00.19 WIB.
Nugraha Besoes adalah Sekjen PSSI yang memiliki masa jabatan terlama, yakni 28 tahun.
Anak dari Nugraha Besoes, Winny Nugraha, menjelaskan sang ayah memang sudah menjalani perawatan di rumah sakit sebelum menghembuskan napas terakhirnya.
Winny menambahkan bahwa ayahnya telah memiliki riwayat penyakit stroke sejak 2016.
Sempat dinyatakan sembuh, namun ia kambuh lagi pada 2023 dan kondisinya menurun hingga harus menjalani perawatan.
Winny pun menceritakan bagaimana perjuangan sang ayah saat melawan penyakitnya tersebut.
“Kalau serangan pertama stroke di batang otak, bapak masih bisa jalan dan pergi-pergi. Dan dia kena parkinson, di mana dia kalau jalan itu bisa tiba-tiba berhenti karena lengket."
"Setelah selesai dan menjalani pengobatan biasa, tetapi kena serangan lagi kemarin. Pertama 2016 dan kambuh lagi sekarang (2023),” ujar Winny kepada awak media termasuk BolaSport.com di kediamannya, Senin (6/2/2023).
"Jadi bapak itu memang ada penyakit seperti parkinson, kemarin bapak itu kena stroke dan jatuh, terus kami bawa ke RS PON, sampai RS itu pukul 23.00 malam."
"Jam 02.00 dini hari dikabari pecah pembuluh darah otak sebelah kiri dan ada cairan di hidrosefalus dan harus cepat-cepat dioperasi karena jangan sampai koma."
“Akhirnya jam 07.10 bapak masuk ruang operasi, jam 09.00 WIB bapak selesai dan masuk ICU dan dinyatakan operasinya berhasil."
"Hari demi hari organ-organ yang lain pun sudah tidak menunjang, obat-obatan juga sudah susah masuk, bapak juga ada demam, sudah dikompres tetapi tidak membantu juga,” ucapnya.
Winny mengatakan bahwa Nugraha Besoes telah berjuang melawan penyakitnya selama satu pekan.
Tapi sejak masuk rumah sakit, kondisi eks Sekjen PSSI itu terus mengalami penurunan, bahkan terakhir harus bergantung dengan mesin.
"Ternyata ada infeksi di parunya yang mengakibatkan saturasi semakin lama semakin turun."
"Dari mulai hari ketiga itu saturasi 80 turun, sempat naik ke 89, tetapi langsung drop ke 33 dan ini kan delapan hari sama hari ini."
Pada hari ketujuh, Nugraha Besoes dinyatakan meninggal.
"Di hari keenam, saya dipanggil bahwa bapak kondisinya sudah kritis. Sudah pakai ventilator dan segala macam, tetapi oksigen yang masuk ke tubuhnya itu sekitar 55 persen,” terang Winny.
Baca Juga: Witan Sulaeman dan Thomas Doll Diskusi soal Masa Depan Persija
"Di hari ketujuh aku dipanggil lagi dan dikabari bahwa bapak sudah bergantung dengan mesin. Kalau mesin dicabut ya bapak sudah tidak ada."
"Tapi saya masih mau berusaha, jadi tetap dipasang mesin sampai bapak lelah sendiri hingga berhenti bernapas itu jam 00.19 WIB, dinyatakan meninggal dunia."